Mohon tunggu...
Rey
Rey Mohon Tunggu... Freelancer - Berkarya dengan tulus dan tulis

Bermula dengan hobby menulis yang akhirnya menekuni karya lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Frangipani, Bunga Cantik Sejuta Makna

11 Maret 2022   16:24 Diperbarui: 11 Maret 2022   16:30 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Frangipani (https://www.planterandforester.com)

Bagi kebanyakan orang, bunga adalah ungkapan cinta dan kasih sayang. Baik itu untuk keluarga, teman dekat, atau pasangan. Namun di Bali, bunga memiliki makna yang lebih dalam. Orang Bali menganggap bunga sebagai entitas alam yang memiliki kekuatan besar. Seperti bunga kamboja, misalnya. Beberapa dari Anda mungkin pernah melihat bahwa Bali sangat identik dengan bunga yang satu ini. Bunga kamboja memang bisa kita temukan di Bali!

Bunga ini biasanya digunakan untuk setiap upacara ritual Hindu di Bali. Misalnya, ritual pemujaan dewa dan dewi, upacara ngaben, dan juga berbagai tradisi sakral lainnya. Bagi masyarakat Bali, bunga kamboja berperan sebagai alat komunikasi dalam setiap upacara dan juga dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam agama Hindu, bunga kamboja memiliki dua peran penting. Yang pertama adalah sebagai simbol Dewa Siwa. Bunga diletakkan di ujung telapak tangan saat beribadah.

Kemudian, bunganya biasanya diselipkan di rambut atau telinga. Kedua, sebagai sarana shalat. Bunga digunakan untuk mengisi persembahan untuk Tuhan atau roh suci para leluhur.

Dari sekian banyak jenis bunga kamboja, Anda akan menemukan satu dengan kelopak putih dan semburat kuning di Bali. Sebab, dalam kepercayaan Hindu, kedua warna tersebut memiliki makna tersendiri. Warna putih melambangkan pemujaan Sang Hyang Widi sebagai Iswara dengan kekuatan Badjra yang memancarkan cahaya putih. Sedangkan warna kuning merupakan simbol pemujaan Sang Hyang Widi sebagai Mahadewa dengan kekuatan nagapasa yang memancarkan cahaya kuning.

Bunga kamboja merupakan simbol untuk menunjukkan kesucian hati saat menuju Sang Hyang Widi Wasa, leluhur, dan juga Rsi atau guru spiritual. Berdasarkan filosofi agama Hindu, pohon kamboja di Bali mekar pada saat sasih kapat, bulan purnama keempat. Periode ini diyakini oleh masyarakat Bali sebagai bulan yang baik. Bunga kamboja juga dianggap sebagai esensi dari alam yang membawa pencerahan dan kebaikan.

Jika Anda berkunjung ke pulau Bali, Anda akan menemukan sejumlah pohon kamboja di berbagai sudut kota. Terutama di kuil-kuil. Sambil menikmati keindahan alam Bali, Anda juga bisa melihat sejenak ke kanan kiri jalan untuk mengagumi keindahan bunga yang satu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun