Delhi tercatat sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia, di mana Indeks Kualitas Udara (AQI) sering berada pada level yang membahayakan, terutama saat musim dingin karena adanya inversi suhu. Polusi udara utama berasal dari emisi kendaraan, kegiatan industri, serta pembakaran sampah. Efek dari polusi ini sangat berbahaya, menyebabkan meningkatnya jumlah penyakit pernapasan dan penyakit lainnya.
NewArtikel ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang polusi udara di New Delhi dan dampaknya terhadap kesehatan warga. Dan juga sumber utama polusi seperti kendaraan, industri, dan pembakaran sampah, artikel ini membahas efek kesehatan jangka pendek dan panjang.
New Delhi tercatat sebagai salah satu kota dengan polusi udara terburuk di dunia, dengan (AQI) yang sering menunjukkan angka sangat tinggi. Pada 27 Desember 2024, (AQI) tercatat 99, tergolong "Sedang", namun sebelumnya sempat mencapai angka 504, yang termasuk "Berbahaya". Perubahan ini menandakan adanya potensi risiko kesehatan, terutama bagi mereka yang rentan terhadap polusi. Secara keseluruhan, New Delhi sering kali berada di antara kota dengan polusi udara terburuk di dunia, meskipun kota lain di India seperti  Mumbai, dan Pune juga mencatatkan angka polusi tinggi. Di tingkat global, polusi udara di New Delhi sering kali lebih ekstrem, menjadikan New Delhi adalah salah satu kota paling tercemar.
Polusi udara di New Delhi disebabkan oleh sejumlah faktor, dengan transportasi, industri, dan pembakaran sampah sebagai penyumbang utama. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang pesat menghasilkan emisi gas buang yang sangat tinggi, selain itu polusi juga berasal dari industri yang beroperasi di sekitar kota dan juga pembakaran sampah, baik secara individu maupun kelompok, juga meningkatkan polusi dengan asap dari pembakaran tersebut. Selain itu, musim dingin memperburuk kondisi polusi.
Polusi udara di New Delhi telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan penyakit pernapasan dan jantung. Asma, bronkitis semakin banyak ditemukan, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia yang lebih rentan Polutan seperti partikel halus (PM2.5) yang terhirup dapat merusak jaringan paru-paru dan mengganggu proses pernapasan. Selain itu, polusi udara juga berkontribusi pada munculnya penyakit jantung, hipertensi, serangan jantung, dan stroke.
Pemerintah India telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi polusi udara di New Delhi, dengan fokus pada pembatasan kendaraan, aktivitas industri, dan program untuk meningkatkan kualitas udara. Salah satu kebijakan penting adalah penerapan sistem ganjil-genap, yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi berdasarkan nomor plat untuk mengurangi kemacetan dan emisi gas buang. Selain itu, pembatasan diberlakukan pada industri yang menghasilkan emisi tinggi, terutama pada periode polusi parah. Program "Graded Response Action Plan" (GRAP) juga diterapkan untuk menanggapi tingkat polusi, termasuk dengan menutup sekolah dan melarang pembakaran terbuka. Untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, pemerintah juga berinvestasi dalam pengembangan transportasi umum seperti metro dan bus listrik. Kebijakan-kebijakan ini bertujuan menciptakan udara yang lebih bersih dan kondisi yang lebih sehat bagi warga New Delhi.
Organisasi non-pemerintah (NGO) dan komunitas lokal memiliki peran krusial dalam menguragi polusi udara di New Delhi dengan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya menjaga kualitas udara. Berbagai NGO, seperti "Clean Air Asia" dan "Centre for Science and Environment," aktif menggelar kampanye edukasi dan advokasi untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap polusi. Mereka mengorganisir seminar, lokakarya, dan pelatihan untuk memberikan pemahaman mengenai dampak polusi udara pada kesehatan dan lingkungan. Selain itu, komunitas lokal turut berperan dalam berbagai inisiatif, seperti penanaman pohon, pengurangan plastik, dan pengelolaan sampah yang lebih baik. Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya udara bersih mendorong partisipasi individu dalam tindakan kolektif, seperti menggunakan transportasi umum, mengurangi emisi dari kendaraan pribadi, dan mendukung kebijakan pemerintah yang lebih ketat.
Polusi udara di New Delhi memberikan dampak yang sangat serius terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas hidup secara keseluruhan. Paparan polutan seperti partikel halus (PM2.5) dan gas berbahaya dalam jangka panjang telah menyebabkan peningkatan penyakit pernapasan, masalah kardiovaskular. Selain itu, polusi ini juga merusak lingkungan, termasuk kualitas tanah dan air yang menurun. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kebijakan yang lebih ketat dalam mengatur emisi dari kendaraan dan industri, serta pengembangan sistem transportasi umum yang lebih baik dan efisien. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara juga sangat diperlukan. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal sangat penting untuk menciptakan solusi yang efektif dalam mengurangi polusi. Dengan tindakan yang terencana dan berkelanjutan, diharapkan kualitas udara di New Delhi dapat membaik dan kesehatan serta lingkungan tetap terjaga.
Daftar Pustaka :
AQI India. (2024). Dashboard Kualitas Udara New Delhi. Diakses dari aqi.in
https://www.aqi.in/id/dashboard/india/delhi/new-delhi
World Health Organization. (2024). "Air Quality and Health." Retrieved from WHO website.