Sering  terjadi, khususnya di gadget para ayah, ada kiriman video atau foto  dewasa yang dishare oleh teman-temannya di grup WhatsApp.
Di  gadget suami juga, saya sering menemukan foto-foto gak sopan ada di  gadgetnya yang ternyata hasil auto download dari grup WhatsApp nya.
Kesal banget rasanya, padahal anak suka banget pinjam gadget suami.
Cara mengantisipasinya :
- Sebisa mungkin tidak mengikuti grup-grup WhatsApp yang isinya gak jelas.
- Jika grup WhatsApp tersebut penting, namun ada anggota yang suka iseng mengirim konten asusila, segera ditegur secara pribadi.
- Jika sungkan untuk menegur, matikan media auto download yang ada di  aplikasi WhatsApp, caranya bisa dengan melalui Setting - Data and  Storage Usage - Media Auto-Download, selengkapnya bisa dilihat di  postingan Menyelami Fitur Tersembunyi Dari Aplikasi WhatsApp.
- Periksa semua isi galeri foto maupun video, apakah sudah bebas konten porno atau asusila.
- Segera hapus postingan konten porno yang ada di grup WhatsApp.
Konten porno atau asusila berasal Youtube.
Salah satu hal yang  bikin saya mengernyitkan dahi adalah, begitu banyaknya orang tua zaman  sekarang, yang ngakunya gaptek dan gak punya kuota internet (buat bisnis), tapi anaknya bahkan sejak bayi dicekoki oleh video dari  youtube.
Saya sendiri, yang Alhamdulillah gak gaptek-gaptek  banget, tapi jaraaangg banget mengakses youtube, nantilah gadget saya  ganti yang 4G plus pakai paket kuota internet yang bebas youtube, baru  saya bisa akses sedikit-sediki
Untukanak  malah saya gak pernah biasakan lihat youtube, justru dia tau youtube  dari teman-temannya, tau install game dari playstore dari  teman-temannya.
Selama ini dia taunya saya buka facebook buat  kerja , tau instagram hanya buat video boomerang dan sejenisnya.
Untuk game saya sudah installin dulu lalu saya matikan data internetnya.
Dan  untuk youtube? saya lebih memilih meng download videonya lalu di simpan  di library dan bebas di akses kapan saja tanpa data internet.