Mohon tunggu...
Reyne Raea
Reyne Raea Mohon Tunggu... Penulis - Mom Blogger Surabaya

Panggil saya Rey, mom blogger di reyneraea.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hari Air Sedunia, Jaga Alam dan Irit dalam Pemakaian Air Bersih

22 Maret 2018   09:30 Diperbarui: 22 Maret 2018   13:20 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum :)

Ada yang pada ngeh gak hari ini hari apa?

Iya.. saya juga masih ingat kok kalau hari ini hari Kamis hehehe,  dan ternyata hari ini bertepatan dengan Hari Air Sedunia.

Jujur, saya juga baru tau kalau ada Hari Air Sedunia atau yang disebut World Water Day atau World Day for Water (Inggris - Wikipedia). Taunya pun setelah semalam gak sengaja baca berita tentang hal ini di sebuah artikel, parah ya kudetnya :D

Hari Air Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, awalnya diumumkan pada Sidang Umum PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.

Sejak saat itu mulai tahun 1993, diperingatilah sebagai Hari Air Sedunia.

Makna dibalik peringatan Hari Air Sedunia

Seperti yang kita ketahui, meskipun bumi yang kita tempati ini terdiri dari sebagian besar lautan (kurang lebih 72%), namun tidak dapat ditampik, di beberapa belahan dunia, masih sangat banyak saudara-saudara kita yang hidup dengan kekurangan air bersih, bahkan hidup dalam kekeringan.

Bahkan, jangankan di belahan bumi lainnya, di Indonesia sendiri masih banyak masalah-masalah kurangnya pasokan air bersih yang dikeluhkan masyarakat.

Oleh karena itu, PBB bersama anggota Negara (termasuk di dalamnya negara Indonesia) yang merayakan kampanye Hari Air Sedunia menerapkan rekomendasi dari PBB untuk mempromosikan konservasi air secara global melalui kegiatan yang nyata.  

Kampanye ini secara khusus dipromosikan oleh salah satu badan PBB setiap tahun dengan melibatkan masyarakat untuk mendengarkan dan memahami tentang masalah air serta koordinasi dengan kegiatan internasional untuk Hari Air Dunia. 

Bersama para LSM dan organisasi non pemerintah yang juga terlibat dalam gerakkan promosi konservasi air bersih yang memfokuskan pada perhatian publik terhadap isu-isu kritis air. 

Selama peringatannya, seluruh masalah-masalah air memiliki garis besar dalam bagaimana masyarakat yang tidak dapat mengakses air bersih dan lainnya.

Setiap tahunnya, peringatan Hari Air Sedunia di rayakan dengan adanya tema-tema khusus tentang Air, seperti pada tahun 2017 lalu yaitu dengan tema Wastewater atau Penanganan Air Limbah.

Untuk tahun 2018 sendiri, tema yang diusung adalah Nature for Water atau Alam untuk Air.

Melalui tema ini, kita diajak untuk menggunakan alam untuk tantangan pengadaan air yang bersih yang semakin menipis.

Tema ini juga mengingatkan kita untuk selalu menjaga alam dengan baik, terlebih zaman sekarang alam semakin rusak sehingga timbul bencana di mana-mana.

Hari Air Sedunia dan pemakaian air bersih sehari-hari kita.

Dengan adanya peringatan Hari Air Sedunia, saya jadi tersentil untuk lebih peduli akan bijak dalam menggunakan air bersih.

Sungguh, kami adalah keluarga yang lumayan boros dalam hal air bersih.

Saking borosnya, saya selalu sedikit galau kalau ke rumah orang dan dituntut harus irit air bersih.

Seperti kalau pulang ke rumah kakak dan mama di Buton yang memang agak sulit mendapatkan air bersih tidak seperti di tempat kami.

Di sana, kami yang terbiasa mandi byur-byur gak peduli ngabisin air banyak, eh harus sungkan karena keluarga kakak maupun mama selalu menggunakan air dengan seirit mungkin.

Mulai dari mandi sudah bersih dan puas dengan air seember tanpa terdengar bunyi byur-byur, cuci piring dengan air seiprit, air bekas yang dimanfaatkan buat siram tanah atau tanaman.

Lah kami??

Mandi se bak rasanya kurang, ckckck. Lagi p**p aja di flush mulu (pan bau bookkk hahaha), cuci piring air ngalir tanpa henti (kan biar higienes *alasan), daaann siram tanaman, pakai air bersih dong.

Alhasil, pas bayar tagihan air tiap bulan, jadi ngelus dada plus iri banget ama kakak yang anaknya lebih banyak tapi bayar airnya jaauuuuhhh lebih irit.

Kadang, kalau gak sengaja liat berita di TV dan menyaksikan betapa beberapa saudara kita di pelosok Indonesia yang masih hidup dalam kekeringan serta kesusahan mengakses air bersih, diam-diam jadi malu sendiri lalu bersyukur pada Allah.

Betapa masih banyak hal yang kita wajib syukuri salah satunya masih bisa menikmati air bersih tanpa kesulitan sama sekali.

Gitu ya kalau pas airnya gak ngalir sebentaaar saja langsung galau bin ngomel hehehe.

Dan saya rasa sudah waktunya kita (terutama saya dan keluarga yang boros air ini) untuk lebih menghargai pasokan air bersih dengan cara menjaga keseimbangan alam daaan pastinya lebih irit dalam penggunaan air bersih.

Dan berdasarkan alasan-alasan saya sehingga boros air, ada beberapa cara untuk ikhtiar irit pemakaian air bersih, yaitu :

1. Mandi dengan menggunakan shower atau gayung kecil.

Selama ini kami masih mandi gaya jadoel yaitu pakai gayung, dan karena alasan kesegaran kami pakainya gayung yang lumayan gede.

Nah saat habis melahirkan kemaren, saya sering mandi di tempat cuci pakaian karena takut pas mandi si bayi nangis dan saya gak dengar. Mandinya pakai ember dan gayung yang lumayan kecil.

Hasilnya? saya takjub karena air dalam ember tersebut gak habis meski saya sudah selesai mandi.

Usut punya usut ternyata gayung minilah yang bikin air lebih irit.

Terlebih kalau menggunakan shower, niscaya jauhhh lebih irit.

2. Siram tanaman  dengan air bekas (bukan bekas sabun) dan dilakukan pada pagi hari.

Yang ini sih masih jadi PR banget, karena menampung air kotor itu butuh niat yang kuat bagi saya hehehe. 

Pun juga membiasakan siram tanaman pada pagi hari saja, karena saat siang atau sedang panas, air yang tersiram lebih banyak menguap ketimbang diserap tanaman.

3. Buka keran air lebih kecil saat cuci tangan dan wudhu, lalu matikan saat sedang memakai sabun atau menggosok tangan.

Kalau yang ini kayaknya harus lebih diajarkan ke kakak Darrell, si kakak mah rajin banget cuci tangan plus wudhu dengan kondisi keran air terbuka lebar lalu dibiarkan mengalir tanpa ditampung.

4. Cuci piring dan baju dengan air yang ditampung.

Ini juga masih PR banget dalam hal cuci piring, secara tempat cuci piringnya mini banget, atuh mah jadi full kalau dikasih loyang buat nampung air.

Solusi lainnya angkat piring kotor dan cuci ditempat cuci baju, tentunya ini bakal memerlukan niat yang kuat karena ribet hahaha.

Kalau untuk cuci baju sih, sebisa mungkin saya irit air jika dicuci pakai tangan,nah kalau di mesin cuci nih yang sering keblabasan boros air, soalnya mesin cucinya udah lumayan senior dan pernah di servis sehingga dia sering gagal paham akan tombol perintah majikannya huhuhu.

5. Siram kloset pakai air bekas.

Nah ini kayaknya sangaaat butuh niat yang kuat, secara saya terbiasa duduk ngelamun (baca : nongkrong di toilet) sambil di flush mulu hahaha.

6. Cuci baju dengan detergen sebijaknya.

Saya kalau nyuci kadang pakai detergen nya gak kira-kira, terlebih kalau nyuci baju si papi yang bau keringat di campur debu. Alhasil untuk bilas butuh air yang lebih banyak agar busanya hilang.

7. Gunakan ulang baju yang belum terlalu kotor.

Ini kayaknya bisa lebih mudah, karena saya termasuk orang yang boros banget pakai baju, baru pakai sebentar eh udah masuk keranjang pakaian kotor. Si papi juga lebih parah, tapi kalau dia sih gara-gara saya juga yang suka cerewet kalau bajunya tercium bau yang gak wangi hahaha.

Lumayan banyak ya, cara-cara yang bisa kita (eh yang pasti buat saya sih) lakukan demi irit pemakaian air.

Toh juga semuanya bakal bermanfaat buat kita sendiri juga.

Dengan irit air, maka irit pula membayar tagihan PDAM setiap bulannya.

Syukur-syukur kalau bisa menyamain kakak saya yang bayar airnya gak sampai 100ribu.

Lumayan kan selisihnya bisa dipakai buat lainnya (emak irit beraksi :D )

Semoga dengan peringatan Hari Air Sedunia 2018 dengan tema Nature For Water ini, bisa membawa dampak positif bagi alam dan persediaan air bersih di dunia.

Gak mau kan ya, jika anak cucu kita besok-besok pada krisis air bersih?

Gak mau juga kalau besok-besok anak cucu kita bakal harus mengalokasikan uang mereka demi membeli air bersih dengan harga yang mencekik.

Padahal, air adalah salah satu anugerah Allah yang seharusnya bisa kita dapatkan gratis di bumi ini.

Teman-teman, kalau di rumah termasuk boros atau irit nih dalam pemakaian air bersih?

Share di komen yuk.

Semoga manfaat.

Sidoarjo - 22 Maret 2018

Love

REYNE RAEA

* Artikel ini juga saya posting di blog saya www.reyneraea.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun