Pada saat ulang tahun saya yang ketujuh, saat saya masih duduk di kelas tiga SD. Saya mendapatkan sepeda roda empat sebagai hadiah ulang tahun. Saya merasa sangat senang dan ingin menaiki sepeda tersebut. Mama saya memberikan sepeda tersebut kepada saya karena saya mendapatkan nilau ulangan yang bagus.
Pada Awalnya, keseimbangan saya belum stabil dan sering jatuh, bahkan saya hampir putus asa dan menyerah, tetapi saya masih tetap mencoba dan tetap semangat karena saya ditemani oleh mama, opung, mba, dan tulang yang selalu menyemangati saya. Akhirnya, setelah mencoba dan berlatih selama dua hari, saya akhirnya dapat menjaga keseimbangan saya dengan stabil.
Saat saya sudah merasa percaya diri dan nyaman dengan sepeda empat roda maka saya belajar dengan sepeda dua roda, dimana belakang saya dijaga opung, dimana apabila saya jatuh maka opung akan menangkap saya. Saya belajar sepeda dua roda dengan opung saya selama tiga hari.Â
Setelah tiga hari belajar sepeda dua roda dengan opung, saya sudah bisa mengendarai sepeda tersebut tanpa bantuan, walaupun masih goyang sedikit. Setelah beberapa hari latihan naik sepeda sendiri, saya akhirnya dapat mengendarai sepeda dua roda dengan lancar dan tidak goyang.
Walaupun pada awalnya mengendarai sepeda saya sering jatuh, saya tetap berdiri dan mencoba terus sehingga akhirnnya lancar mengendarai sepeda. Dukungan orang tua saya juga memiliki peran yang penting dalam perjuangan saya mempelajari naik sepeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H