Berjumpa dirinya Penuh gairah sang penantang Sungguh anggun, perkasa Sosok hebat itu buat aku terkagum
:~:----------------------------------------:~:
Dicaci, membalas penuh kasih Dimaki, menebar cinta sepenuh hati :~:----------------------------------------:~: "Bidadarikah Dia ?", Gumamku :~:----------------------------------------:~: Bunga-bunga semerbak Membujuk para lebah, hinggap Dedaunan hijaupun mengembang Laksana sayap-sayap burung merak :~:----------------------------------------:~: Namun, entah kenapa Kedua kelopak matanya Buram, memancarkan rona pelangi :~:----------------------------------------:~: "Ada apakah gerangan ?",Tanyaku. :~:----------------------------------------:~: Semakin melemah... Pucat pasi Seperti mayat hidup dia berdiri :~:----------------------------------------:~: Kalbu trenyuh Mendengar penuturan kisahnya Perkara demi perkara Ujian berat terapnggul di pundak :~:----------------------------------------:~: Kisahnya sedih Dalam duka Teriris jiwa Tak kuasa menahannya :~:----------------------------------------:~: Nanar... Semakin nanar Bagai telur di ujung tanduk Kehidupannya kini :~:----------------------------------------:~: Bingung, ku memikirkannya Sempat hati tertaut pada buliran cinta Karena sosoknya yang luar biasa :~:----------------------------------------:~: Namun, kini... Ku penjarakan cinta kasih Ku sisakan rasa sayang diri Untuk dia Menyambung hidupnya :~:----------------------------------------:~: Semoga... Semoga... Semoga... Warna putih tak lekas Mengkanibal semangat merahnya :~:----------------------------------------:~: Reynando. A. Z Sidoarjo, 10 Agustus 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H