Mohon tunggu...
Legen Tuban
Legen Tuban Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Cinta adalah dzikir. Cinta adalah lantunan syair. Cinta adalah ibadah tiada akhir..." Rey's Diary | https://LegenTuban.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Kisah Tentang Ling-ling [3]

11 Agustus 2011   23:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayup-sayup Terdengar lantunan adzan Memasuki celah jendelaku :~:--------------------------------:~: Ku terbangun Sang waktu berdering kencang Di dekat daun telinga :~:--------------------------------:~: Ku panjatkan do'a Kepada Tuhan yang Maha Esa :~:--------------------------------:~: Ingatan tentang dia datang kembali Di pagi hari :~:--------------------------------:~: Dia membuat bayang-bayang Dalam angan :~:--------------------------------:~: Seketika keringat bercucuran Rasa takut akan kehilangan :~:--------------------------------:~: "Dia sekarat... Dia sekarat..." :~:--------------------------------:~: Mata hati selalu menerawang Akan kematian yang menakutkan :~:--------------------------------:~: "Sakit... Sakit...Sakit... Masih sakit abang..." :~:--------------------------------:~: Rintihan halusnya Menelusuk gendang telinga :~:--------------------------------:~: Seperti menelan Isi duri-duri Luka :~:--------------------------------:~: Kerongkongan tercekik Mulut terbungkam Mata bernanar :~:--------------------------------:~: "Ya Tuhan..." :~:--------------------------------:~: Hati lelah tak berkira Jiwa seperti pepesan kosong Raga lunglai lemah Terhimpit ratusan ton bebatuan :~:--------------------------------:~: Di penghujung fajar Akupun berdo'a Kepada DIA, Maha Kuasa

:~:--------------------------------:~::~:--------------------------------:~::~:--------------------------------:~:

"Ya Tuhan... Aku bisa melihat, namun Engkaulah yang Maha Melihat.  Aku bisa mengerti, Namun Engkaulah yang Maha Mengerti.  Aku bisa berkuasa, namun Engkaulah yang Maha Berkuasa. Kekuasaanmu sangatlah luas. Dari ujung utara hingga ujung selatan. Dari ujung barat hingga ujung timur. Bila Engkau berkehendak melipat, menjungkir-balikkan utara ke selatan atau barat ke timur, sungguh sangatlah mudah bagi Engkau. "Kun Fayakun !"

Demi Kehendak-Mu Tuhan dan Demi mengharapkan belas kasih-Mu. Hamba memohon kepada Engkau, Wahai Raja dari segala Raja penghuni langit dan bumi. Berikanlah belas kasih-Mu, Berikanlah kebaikan kepada dia yang terlunta-lunta kesakitan, kepada dia yang di ujung tanduk, kepada dia yang telah sabar menghadapi perkara demi perkara, ujian demi ujian, cobaan demi cobaan dan masukkanlah dia kepada golongan ahli sorga. Aaaamiin..."

Selesai...

:~:--------------------------------:~::~:--------------------------------:~::~:--------------------------------:~:

Reynando. A. Z

Sidoarjo, 12 Agustus 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun