Mohon tunggu...
Legen Tuban
Legen Tuban Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Cinta adalah dzikir. Cinta adalah lantunan syair. Cinta adalah ibadah tiada akhir..." Rey's Diary | https://LegenTuban.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak-Anak Jalan 21

11 Agustus 2011   07:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:54 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akan aku kisahkan sebuah cerita Tentang negeri merdeka Dimana yang kaya semakin kaya Dan si miskin semakin terlunta-lunta :~:----------------------------------------------:~: Hilir mudik Bejibun ribuan orang berkelana Menyusuri hutan kota Pohon beton merindang :~:----------------------------------------------:~: Di tengah pelataran hutan Terbitlah anak kunang-kunang Membawa harapan dan asa Bergelayut tangan hampa Atau nyanyian sumbang terdengar :~:----------------------------------------------:~: Begitulah mereka Aku sebut "Anak-Anak Jalan 21" :~:----------------------------------------------:~: Ketika tenggelam harapan mereka Tangisan mengalir deras membahana Membentuk aliran sungai darah Bercampur keringat dan ludah :~:----------------------------------------------:~: Sesosok mungil kini menjadi dewasa Tanpa menjadi kepompong Di atas dedaunan menghijau :~:----------------------------------------------:~: Sayap-sayap indah Mengepak menggoda Mencari madu di awal senja Hingga akhir tenggelam fajar :~:----------------------------------------------:~: Jari-jemari... melemah Memunguti wangi madu Hasil memerah keringat & darah :~:----------------------------------------------:~: Menangis tiada menyisa Rona kemerah-merahan Hilang Buram Menghitam tak terpancar :~:----------------------------------------------:~: Itulah kisah mereka Satu diantara ribuan derita Di negeri merdeka Di kaki menginjak bumi :~:----------------------------------------------:~: Begitulah mereka Aku sebut "Anak-Anak Jalan 21" :~:----------------------------------------------:~: :~:----------------------------------------------:~: Reynando. A. Z Sidoarjo, 11 Agustus 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun