Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cegat Truk Demi Konten, Cara Remaja Eksistensikan Diri di Era Media Sosial

16 Januari 2023   17:44 Diperbarui: 16 Januari 2023   17:48 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral fenomena anak remaja hadang truk (Sumber: Kompas.com)

"Mereka menunjukan bahwa bisa melakukan apa pun yang diinginkan. Ada sense of power yang mereka rasakan dimana dalam kehidupan sehari-hari mungkin tidak bisa mereka dapatkan." Terang Vera.

Padahal dengan semakin maraknya aksi-aksi tersebut dijalanan, ini akan memicu sebuah kekhawatiran akan ada banyak remaja lain yang ingin "mencoba" aksi yang serupa. Ketika semakin banyak aksi-aksi nekat tersebut terekspos di media sosial, maka akan banyak pula remaja lain yang menganggap hal tersebut adalah aksi "biasa" dalam pergaulan sosial.

Efeknya sungguh sangat mengerikan. Bagaimana nasib masa depan bangsa ditangan remaja-remaja yang berpikir demikian? Bagaimana kualitas SDM kita kedepan kalau yang nampak dalam kehidupan sehari-sehari justru adalah hal-hal negatif yang tak patut untuk dicontoh?

Memang dalam hal ini orangtua perlu turun tangan dan para stakeholder terkait lebih serius lagi untuk menertibkan aksi-aksi konyol yang tak layak ditiru itu. Kalau tidak ingin semakin banyak remaja-remaja kita yang mati konyol akibat sebuah "trend sampah" yang tidak berguna.

Perlu pengawasan lebih serius, kontrol media sosial dan mengarahkan pada lingkungan yang baik dan memberdayakan dari orangtua untuk menyelamatkan anak-anak kita dari aksi-aksi konyol dan berbahaya semacam ini. Jangan sampai lalai dan terlalu abai membiarkan anak tergerus oleh pengaruh negatif dari lingkungan dan teman-temannya.

Bisa-bisa negara ini defisit SDM berkualitas untuk memajukan bangsa. Kalau setiap anak di beberapa daerah justru berlomba-lomba mengeksistensikan diri dengan cara-cara konyol hingga menemui ajal. Satu trend yang betul-betul harus bisa diputus dan kalau bisa dihilangkan permanen demi masa depan remaja itu sendiri.

Mari kita senantiasa awasi dan arahkan anak-anak kita kepada hal-hal positif dan jauhkan dari lingkungan serta trend-trend yang bisa berdampak negatif pada dirinya. Salam [Reynal Prasetya]

Referensi : (1) ; (2)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun