Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Berkat "Operasi Caesar", Timsus Akhirnya Berhasil Selamatkan Citra Polri

10 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 11 Agustus 2022   07:30 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: tangkapan layar dari cnnindonesia.com)

Kini publik agaknya sudah merasa lega karena kasak-kusuk dan teka-teki bagaimana tewasnya brigadir J sudah menunjukan titik terang, secara garis besar publik kini sudah mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi dan siapa saja tersangka yang terlibat dalam kasus berdarah di duren tiga tersebut.

Tentu penulis juga perlu menyampaikan hormat dan juga apresiasi kepada Kapolri beserta timsus yang bekerja keras dalam mengungkap kasus ini, sehingga pada akhirnya bisa mengungkap kasus ini secara transparan seperti yang diinginkan oleh Presiden Jokowi.

Kasus tewasnya brigadir J ini tentu saja merupakan pertaruhan bagi Kapolri sekaligus citra Polri sendiri. Pihak yang bermasalah dan terseret kasus justru merupakan pimpinan Propam yang seperti kita tahu Propam merupakan garda terdepan untuk menjaga nama baik dan citra Polri.

Prof Mahfud MD bahkan menyebut pristiwa ini bukan pristiwa kriminal biasa, melainkan pristiwa yang membutuhkan penanganan secara khusus dan terukur sehingga kemudian penyelesaian kasus ini terkesan menjadi rumit karena menurutnya ada unsur Psiko-hirarkies dan Psiko-politis didalamnya.

Karena ini melibatkan Perwira tinggi Jenderal bintang dua, tentu saja Irjen FS memiliki pengaruh yang cukup besar di internal Polri sehingga bisa saja ini menyebabkan "ewuh pakewuh" atau semacam rasa segan atau hambatan psikologis pada saat pemeriksaan atau pun penyidikan yang melibatkan eks Kadiv Propam itu.

Mahfud MD bahkan mengumpamakan kasus ini ibarat orang yang mau melahirkan, perutnya sudah besar, sudah terjadi kontraksi akan tetapi si orang ini tidak kunjung melahirkan, akhirnya terpaksa Polisi harus melakukan "operasi caesar" sehingga akhirnya keluarlah si "bayi" yang ditunggu-tunggu tersebut.

Penulis juga berpendapat, kasus ini bukan saja menjadi pertaruhan kinerja Kapolri, melainkan juga menjadi semacam "buah simalakama" sehingga posisi Kapolri seolah terjebak pada dua pilihan yang sulit, antara menjaga dan "melindungi nama" anak buah, atau secara tegas dan transparan mengusut serta memenuhi aspirasi Keluarga korban dan tuntutan 270 juta rakyat Indonesia.

Dan akhirnya terjawab sudah, Kapolri berada di track yang seharusnya. Malam ini kita menyaksikan sendiri bagaimana Kapolri sudah menunjukan "taringnya". Kapolri telah menunjukan komitmen dan ketegasannya dalam mengusut tuntas kasus ini sesuai arahan Presiden.

Meski peristiwa ini mungkin cukup menyayat hati dan menimbulkan gejolak dan ketegangan di internal Polri, tapi bagaimana pun keadilan dan tegaknya hukum tentu saja adalah hal yang harus selalu di kedepankan oleh Polri untuk menjaga citra dan kepercayaannya di masyarakat.

Tapi meski para pelaku kini sudah terungkap dan tersangka bertambah menjadi 4 orang. Kapolri melalu konprensi pers malam ini (9/08/22) juga mengatakan masih akan terus mendalami apa yang sebenarnya menjadi (motif) pembunuhan brigadir J ini?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun