(Sumber: tangkapan layar dari sindonews.com)
Apa mereka semua para pelaku ini adalah orang religius? Apakah mereka semua ta'at beribadah dan rajin melakukan ritual agama? Sangat jelas sobat!
Kiyai tadi dan para oknum-oknum cabul beratribut agamis tadi pada dasarnya mereka adalah orang yang religius dan ta'at dalam beragama. Namun sayangnya cara beragama mereka tidak lain hanya sebatas "kulit". Hanya sebatas menjalankan ritual saja tanpa menghayati apa esensi dari beragama itu sendiri.
Kita sebenarnya tidak perlu jauh-jauh menengok sampai kejombang atau kedaerah-daerah lainnya untuk menemukan fakta. Kita cukup saja melihat-lihat ke sekeliling kita pasti tidak lama kemudian kita akan menemukan orang-orang religius yang mempunyai anomali ini.
Sepenemuan dan sepengamatan saya memang ada dan saya sering memperhatikan orang-orang religius ini yang konon punya predikat Ustadz.
Aneh kadang, mereka ini rajin Ibadah, sering dengar ceramah, ikut pengajian, sangat antusias sekali apabila ada kegiatan-kegiatan seperti itu, namun anehnya kadang-kadang semua itu hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
Setiap dalil-dalil dan apa yang mereka dapat dari pengajian itu tidak pernah benar-benar masuk kepada hati mereka dan tercermin kedalam prilaku sehari-harinya. Semua itu bagaikan asap yang menguap begitu saja.
Untuk apa kalau itu hanya sekadar dijadikan rutinitas saja? Harusnya kan semakin kita banyak mendengar ilmu dan mendapat ilmu kita jadi tergerak untuk mempraktikannya sehingga apa yang kita pelajari itu tercermin dalam kepribadian dan prilaku kita sehari-hari?.
Banyak mereka yang nampak religius dari luar, namun sebenarnya kualitas spritiual nya masih nihil. Mereka rajin, rutin dan fanatik soal agama, namun tak pernah bisa muhasabah dan introspeksi diri.