Hai perkenalkan nama saya Reynal Prasetya, saya adalah orang yang paling bermasalah sejak kecil. Sejak kecil saya bahkan sudah sering menyusahkan dan menjengkelkan orangtua saya.
Reynal Prasetya kecil adalah orang yang tidak pernah mau didahului. Ia adalah anak yang selalu ingin didepan. Kakek nya pun pernah merasakan dan menjadi korban dari anak bermasalah ini.
Waktu itu ketika kakeknya baru saja pulang menyabit rumput untuk kambing peliharaannya, ia kebetulan lewat depan rumah cucunya itu, tiba-tiba Reynal kecil ingin ikut ke rumah kakeknya sambil berjalan persis didepan kakeknya.
Tanpa berselang kemudian, kakeknya mulai mendahului langkah Reynal kecil sehingga anak itu akhirnya tertinggal dibelakang. Ia pun mulai menangis sejadi-jadinya. Ia tak mau didahului oleh kakeknya karena ia ingin tetap berjalan didepan.
Tapi mana mungkin sang kakek menuruti keinginannya disaat ia sedang kesusahan memanggul rumput untuk makan kambingnya? Mana mungkin ia sudi kembali kebelakang hanya demi menuruti keinginan cucunya yang aneh itu.
Celakanya, semakin tidak dituruti justru Reynal kecil akan terus menangis, marah, kesal dan hanya akan berhenti jika kemauannya sudah dituruti. Apabila orang yang mendahuluinya itu kembali berjalan kebelakang dan membiarkannya berjalan di depan, maka dengan sekejap anak itu akan berhenti menangis dan melanjutkan langkahnya.
Reynal kecil juga adalah anak yang paling benci dan anti keramas. Setiap kali ia mandi dan ternyata diam-diam orangtuanya mengguyurkan air ke kepalanya, maka dengan seketika ia akan menangis bahkan menjerit-jerit saking tidak mau dikeramas.
Tangisannya akan berhenti setelah badan dan rambutnya itu dikeringkan, kemudian ia diajak mandi kembali dan diyakinkan bahwa ia tidak akan dikeramas lagi, alhasil ia pun akhirnya mandi dua kali. Tapi itulah cara yang paling efektif untuk menghentikan tangisannya.
Semenjak kecil Reynal Prasetya pun tumbuh sebagai anak yang bawel, banyak nanya dan ingin selalu tahu tentang keadaan sekelilingnya.
Ketika malam hari tiba ia sering melamun lalu melihat bulan sambil berseloroh kepada ibunya, "Ma, itu senter punya Allah yah terang banget." Dan ibunya pun hanya mengiakan sambil mengangguk setuju dengan asumsi anak sulungnya itu.