Sudah baca bagian pertama dan kedua? Kalau belum saya sarankan anda membacanya terlebih dahulu, karena bagian ketiga ini merupakan bagian penutup dari rangkaian konsep menulis yang saya bagikan di Kompasiana ini.
Untuk yang mengikuti pelajaran menulis ini dari awal, sedikit-sedikit pasti sudah mulai ada gambaran bagaimana mengelola ide, mengatasi keterbatasan kosakata, mengendalikan mood dan membangkitkan motivasi menulis dan membuat outline itu?
Mudah-mudahan apa yang saya uraikan kemarin memang sudah benar-benar di mengerti dan dipahami oleh pembaca sekalian.
Bagian ini mungkin adalah bagian yang paling ditunggu-tunggu, karena sejak dua artikel yang tayang kemarin, saya baru sampai diseputar pembahasan apa saja kesulitan-kesulitan yang sering dialami oleh penulis pemula dan bagaimana cara mengatasinya.
Kalau kemarin kita lebih banyak berbicara diseputar mindset menulis, sekarang waktunya kita membahas tekniknya. Bagaimana step by stepnya. Bagaimana cara melakukan-nya. Bagaimana contoh kongkritnya.
Nah, saya harap pembaca sekalian bisa menyimak apa yang akan saya bagikan ini sampai selesai. Karena artikel ini merupakan bagian penting yang berisi tentang apa saja tahapan menulis yang wajib dikuasai oleh penulis pemula.
Tanpa panjang lebar, saya akan langsung menguraikan bagaimana konsepnya.
Berikut lima tahapan menulis:
1). Brainstorming
Dalam kamus merriam webster, brainstorming adalah: The mulling over of ideas by one or more individuals in an attempt to devise or find a solution to a problem.
Perenungan gagasan oleh satu orang atau lebih dalam upaya untuk merancang atau menemukan solusi atas suatu masalah.