Lagu atau musik secara universal merupakan sebuah seni yang sudah pasti banyak digemari oleh sebagian besar orang di dunia. Remaja di Amerika senang mendengarkan musik rata-rata selama 4,5 jam perhari. Sedangkan remaja di Inggris mendengarkan musik rata-rata selama 2,5 jam perhari.
Hal itu membuktikan sebuah musik begitu dekat dengan kehidupan kita. Hanya dengan sebuah lagu yang dimainkan, kita bisa menciptakan kesenangan yang instan, atau bahkan bisa memunculkan ingatan muram secara seketika.
Melalui lagu seseorang bisa mengekspresikan dirinya sendiri. Bahkan sebuah lagu dengan genre musik tertentu yang paling sering didengarkan oleh seseorang, bisa menunjukkan bagaimana karakter orang tersebut.
Sudah sejak lama para Ilmuwan menemukan bahwa musik mampu meredakan penyakit, depresi, meningkatkan produktivitas hingga mempengaruhi persepsi kita tentang dunia.
Para peneliti dari Universitas Groningen menunjukkan dalam sebuah eksperimen bahwa, mendengarkan musik sedih atau bahagia tidak hanya dapat membuat orang berada dalam suasana hati yang berbeda, tapi juga mengubah apa yang diperhatikan orang tersebut.
Dalam studi tersebut, 43 siswa mendengarkan musik bahagia atau sedih ketika mereka ditugaskan mengidentifikasi mimik wajah-wajah bahagia dan sedih. Ketika musik bahagia dimainkan, peserta melihat lebih banyak wajah bahagia dan sebaliknya berlaku juga untuk musik sedih.
Hal ini membuktikan bahwa, musik bukan saja mampu mengubah suasana hati, tapi juga bisa mengubah persepsi dan keadaan pikiran kita. Dengan fakta itu, harusnya kita sudah mulai selektif memilih mana lagu yang perlu didengarkan dan mana lagu yang perlu disingkirkan.
Karena lagu bukan saja sebuah rangkaian nada dan kumpulan lirik yang enak dinikmati. Tapi juga bisa menjadi sebuah afirmasi. Karena dalam lirik tersebut sebuah lagu menyimpan maknanya sendiri. Lirik itulah yang bisa menjadi afirmasi.
Ya, afirmasi pada dasarnya adalah susunan kata yang positif. Apabila sering kita ucapkan, maka bisa berpengaruh positif juga pada tubuh dan pikiran ini. Afirmasi adalah bentuk penegasan atau peneguhan yang bisa menstimulasi pikiran, perasaan, dan sudut pandang kita terhadap diri sendiri.
Misalnya pernah tidak, ketika anda sedang sedih atau sedang ada masalah, anda tanpa sadar mengucapkan kata-kata ini, "Saya bisa, saya kuat" dalam hati berulangkali.
Atau ketika misalnya hendak keatas panggung, entah itu mau presentasi, pidato atau publik speaking, anda berkata seperti ini didalam hati, "Saya bisa, saya pede." Saya yakin satu atau dua kali anda pernah melakukan itu. Itulah yang disebut afirmasi.