Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Baca cerita terbaru saya disini : https://www.wattpad.com/user/Reypras09

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbedaan Antara Orang Desa dan Orang Kota

2 Juni 2020   11:17 Diperbarui: 2 Juni 2020   11:16 4144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami begitu akrab, kompak dalam urusan relasi sosial. Kami benar-benar merasa terikat satu sama lain, tanpa membeda-bedakan kelas maupun status sosial. Kami semua seragam dalam kebersamaan.

Ketika ada salahsatu warganya yang ingin menggelar hajatan misalnya, baik itu pernikahan, khitanan atau acara lokal lainnya, mereka benar-benar kompak, bersatu, bahu membahu membantu saudara ataupun tetangganya tanpa menunggu perintah. Semua dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.

Salahsatu keunggulan warga desa memang kekuatan sosial nya. Mereka tidak pernah bisa bekerja sendiri-sendiri. Seringkali dalam mencapai dan memuluskan tujuannya, mereka selalu melibatkan banyak orang di dalamnya.

Inilah keindahan dan keharmonisan yang terjadi di desa. Hal-hal semacam itu sangat sulit dan jarang sekali kita temukan di kota.

Anda akan dengan mudah menemukan kepolosan, ketulusan, kebaikan, kehangatan, persaudaraan, di desa. Jika anda membutuhkan dan menginginkan semua itu, datanglah kesana. Anda akan mendapatkan semuanya.

Namun bukan berarti desa selalu lebih baik dari kota, ataupun sebaliknya. Kita juga akan menemukan keunggulan-keunggulan yang tidak bisa kita temukan di desa.

Tentu adapula keunggulan yang bisa kita temukan di kota. Ketika tinggal di kota, biasanya kita akan jauh dari pembicaraan dan perseteruan yang tidak perlu, karena masyarakat kota sibuk dengan urusannya masing-masing ketimbang sibuk dengan urusan orang lain maupun tetangganya.

Hal ini biasanya dapat ditemukan di wilayah komplek perumahan, tiap-tiap warga tidak terlalu serius mengurusi dan mencampuri urusan tetangganya. Mereka selalu sibuk dengan dunianya masing-masing.

Kalau anda hidup desa, ketika ada yang baru beli sawah, bangun rumah, beli tanah atau beli motor baru misalnya, orang sekitar pasti akan otomatis berseloroh, "Wah dia punya motor baru tuh, dapat uang nya dari mana ya?" Atau "Widih si A lagi bangun rumah, dapat kiriman dari siapa ya?"

Itulah kelemahan tak terlihat yang tersemat pada perilaku orang desa, dimana mereka kerap terlalu jauh ikut campur, mengurusi, membicarakan apa-apa yang terjadi dengan tetangganya.

Bahkan mohon ma'af, kalau tidak berlebihan, menurut hemat saya, orang desa itu terlalu banyak basa-basi nya, sehingga hal-hal yang sebenarnya remeh-temeh bisa saja menjadi persoalan yang amat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun