Nama Dedy Susanto secara tiba-tiba muncul menjadi pemberitaan di sejumlah media, pasca seorang selegram cantik bernama Revina Vt mempertanyakan kapabilitasnya sebagai seorang Psikolog.
Bermula dari ajakan collab untuk membuat konten di YouTube, Revina merasa ada sesuatu yang janggal dari statement Dedy mengenai Bipolar dan LGBT.
Dedy mengklaim bahwa Bipolar adalah suatu penyakit yang bisa di sembuhkan. Sementara menurut Revina, Bipolar justru tidak bisa di sembuhkan secara total dan hanya bisa di represi.Â
Ia menambahkan, bahwa penyebab Bipolar adalah masalah Chemical atau gangguan ketidakseimbangan kimia di dalam otak dan tidak bisa di selesaikan hanya dengan Hipnoterapi.
"Nah awal kecurigaan saya dari sini. Beliau ngomong bipolar bisa sembuh. Bipolar tidak bisa sembuh. Hanya bisa di represi. Tapi dia ngaku doktor Psikologi. Besar dong kecurigaan saya. Jadi saya cek di HIMPSI emang tidak terdaftar." Ujar Revina dalam story Instagram pribadinya.
Dedy juga mengklaim, bahwa LGBT disebabkan oleh luka masa janin dan bisa disembuhkan. Padahal menurut Revina, seorang Doktor harusnya memahami bahwa Gender merupakan spektrum dan LGBT bukanlah suatu penyakit.
"Beliau sangat judgemental untuk doktor psikologi. LGBT di anggap luka masa janin. Padahal kalau beliau beneran doktor, beliau paham bahwa gender itu Spektrum dan LGBT bukan penyakit. Dia bilang bisa sembuh. Dokter loh ini". Tambah Revina dalam Story Instagramnya.
Berangkat dari kecurigaan nya itu, akhirnya membuat dirinya makin bertanya-tanya tentang sertifikasi dan juga lisensi Psikolog yang akrab disapa Paduka tersebut.
Pasalnya, ketika dimintai bukti surat izin praktek untuk melakukan terapi, ia malah tidak mendapat jawaban samasekali. Ia menyimpulkan bahwa, praktek yang selama ini dilakukan oleh Dedy Susanto dinilai tidak memenuhi syarat dan ketentuan sebagai Psikolog.
"Berkali-kali saya nanya surat izin praktek nya. Gak di jawab samasekali. Padahal saya berhak tahu. Saya cek beneran gak ada. Jadi dia selama ini berpraktek tanpa kapabilitas sebagai psikolog". Ujar Revina
Selain izin praktek dan lisensi yang menjadi pertanyaan warganet, Dedy juga di duga telah melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa kliennya dengan iming-iming terapi gratis di kamar hotel.