Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Menjadi Pribadi yang Asertif

26 Januari 2020   19:40 Diperbarui: 27 Januari 2020   16:00 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pribadi asertif (Sumber: tomlaforce.com)

Pernahkah Anda terjebak dalam situasi di mana Anda ingin menyampaikan keinginan, perasaan, atau kebutuhan Anda, namun Anda sepertinya tidak memiliki keberanian dan takut untuk menyampaikannya?

Atau ada situasi di mana Anda sebenarnya ingin mengatakan "Tidak", namun Anda lebih memilih untuk selalu "Mengiyakan" apapun yang orang lain minta? 

Jika iya, kemungkinan besar, selama ini Anda belum bersikap Asertif dalam berkomunikasi.

Anda lebih memilih bersikap Pasif terhadap situasi tersebut, padahal mungkin jauh dalam lubuk hati Anda terdalam, Anda ingin sekali mengatakan apa yang Anda inginkan, rasakan, dan butuhkan, namun Anda lebih memilih diam dan tidak berani untuk mengutarakannya.

Anda cenderung takut untuk mengatakan "Tidak" dan segan untuk mengajukan keberatan terhadap apa yang menjadi permintaan orang lain. Karena Anda pikir itulah jalan satu-satunya yang bisa Anda lakukan selain berterus terang.

Sikap itulah yang dikatakan oleh Dr. Robert Glover sebagai "Nice Guy Syndrome". Sebuah sikap yang cenderung menghindari konflik dan selalu ingin menyenangkan semua orang.

Asertive People (Sumber :viralrang.com)
Asertive People (Sumber :viralrang.com)
Bersikap asertif, bukan berarti kita harus mencari-cari konflik dengan cara memaksa ataupun mengintimidasi orang lain, agar ia mau menuruti keinginan kita.

Akan tetapi, kita tampil percaya diri dan otentik dalam menyampaikan apa yang menjadi keinginan, perasaan, maupun kebutuhan kita kepada orang lain dengan cara yang baik tanpa harus menyinggung perasaannya.

Bukan pula bersikap Agresif dengan cara ngotot, ingin mendominasi, dan memaksakan kehendak pada orang lain.

Tiga tipe komunikator (Sumber : david-pranata.com)
Tiga tipe komunikator (Sumber : david-pranata.com)
Sebagai masyarakat yang hingga saat ini masih menjunjung tinggi budaya timur, kita memang seringkali kesulitan untuk bersikap asertif.

Seringkali pikiran kita diliputi perasaan tidak enak hati, apabila kita ingin berterus terang. Terlalu takut menyinggung perasaan orang, enggak enakan, masih suka memendam perasaan sendiri ketimbang mengutarakannya. Tanpa sadar kita telah menumpuk masalah kita sendiri di dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun