Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Banjir, Sampah, dan Cara Memandang Suatu Peristiwa

1 Januari 2020   22:47 Diperbarui: 2 Januari 2020   13:07 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah warga tengah duduk di rumah yang terdampak banjir di Dusun Pengasinan Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Rabu (1/1/2020). (KOMPAS.COM/FARIDA)

Nampaknya hari ini (01/01/2020) Peristiwa banjir tengah menjadi sorotan. Berbagai media ramai-ramai secara serentak memberitakan peristiwa itu. Tak ketinggalan pula para warganet pun ikut memberikan tanggapan atas peristiwa yang tengah terjadi mengawali awal tahun ini. 

"Jakarta Lumpuh" seringkali menjadi narasi yang sudah sangat bersahabat di telinga kita, tatkala banjir tengah melanda Ibukota. Bagaimana tidak, hampir seluruh wilayah Jakarta, kabar nya sudah terkepung air, ada yang selutut, sepaha, sepinggang, bahkan sudah sampai seukuran perut orang dewasa.

Ternyata banjir tidak hanya terjadi di Ibukota saja, menurut informasi yang beredar, sejumlah wilayah lain seperti Bogor, Bandung, Karawang, hingga Bekasi turut pula tergenang air. 

Namun karena Jakarta statusnya adalah sebagai Ibukota, tentu saja wilayah ini akan mendapat sorotan dan perhatian lebih daripada wilayah lain. 

Salah satunya adalah sebuah penampakan yang beberapa waktu lalu viral di Twitter. Pool atau parkiran Taxi tergenang air sehingga mobil terendam sampai atap. Membuat warganet ramai-ramai ikut prihatin dan memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut.

pool Taxi Bluebird Kramat Jati terendam banjir (Sumber : Kompas.com)
pool Taxi Bluebird Kramat Jati terendam banjir (Sumber : Kompas.com)

Sementara itu tagar #BanjirJakarta secara spontan langsung menjadi trending topic di Twitter yang hingga sampai saat ini sudah mencapai 17,7 ribu tweet. Di tambah lagi tweet populer lain di antara nya adalah Anis, Gubernur dan Ahok ikut mewarnai keramaian yang terjadi di Twitter hari ini.

Trending topic Twitter (Sumber : screenshot dari tren Twitter)
Trending topic Twitter (Sumber : screenshot dari tren Twitter)
Tak ketinggalan pula presiden pun akhir nya ikut memberikan tanggapan atas peristiwa ini. Beliau menyampaikan bahwa yang paling utama adalah keselamatan warga dan juga fasilitas penting dan obyek vital seperti Bandara Halim segera dinormalisasi.

Presiden Jokowi memberikan tanggapan atas peristiwa banjir (Sumber : screenshot dari akun Twitter presiden Joko Widodo).
Presiden Jokowi memberikan tanggapan atas peristiwa banjir (Sumber : screenshot dari akun Twitter presiden Joko Widodo).
Presiden Jokowi memberikan tanggapan atas peristiwa banjir (Sumber : screenshot dari akun Twitter presiden Joko Widodo).
Presiden Jokowi memberikan tanggapan atas peristiwa banjir (Sumber : screenshot dari akun Twitter presiden Joko Widodo).
Apalagi jika bicara banjir Jakarta, semua terjadi karena banyak sebab di belakangnya. Dalam peta topografi sangat jelas tergambar bahwa Jakarta berada di pinggir teluk dan merupakan dataran rendah bila dibanding dengan wilayah selatan dan timur.

Topografi yang rendah dibanding wilayah sekitarnya itu ditandai dengan banyaknya sungai yang mengalir dan melintasi menuju Teluk Jakarta. Data menunjukkan setidak nya ada 13 sungai yang membelah kota Jakarta.

Kota metropolitan ini memang dikepung sungai dari tiga penjuru. Setiap puncak musim hujan inilah sungai-sungai itu sering meluap dan menggenangi wilayahnya.

Umumnya sungai-sungai itu merupakan anak-anak sungai dari Sungai Ciliwung dari wilayah selatan, yakni Bogor (Jawa Barat). Sedangkan dari arah barat (Provinsi Banten) ada Sungai Cisadane yang masuk ke Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun