Apakah sudah cukup benar, lengkap dan tepat bahwa Sabar itu berarti harus selalu menahan emosi ? Apakah sudah cukup benar, lengkap dan tepat bahwa seseorang baru bisa dikatakan sabar bila ia selalu mampu menahan gejolak amarah dalam diri nya ? Setujukah anda dengan pendapat itu ?Â
Mari kita sama-sama kupas dan gali lebih dalam kembali esensi dari sabar itu sendiri. Sebelumnya mari coba kita intip sejenak apa arti sabar menurut versi Wikipedia :Â
"Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki, maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Sabar juga sering dikaitkan dengan tingkah laku positif yang ditonjolkan oleh individu atau seseorang."
Apa yg telah di beberkan oleh Wikipedia tidak sepenuhnya salah. Itu benar dan sudah sesuai dengan definisi ideal sabar itu sendiri. Akan tetapi sabar tidak hanya sebatas menahan emosi, itu saja belum lengkap dan belum cukup. Logika sederhana nya, tidak mungkin manusia bisa selalu kuat menahan emosi, meski adapula yg sudah sampai pada level itu, tapi bila bicara emosi berarti kita bicara sesuatu yg hidup. Entitas yg  selalu bergerak dan bisa di rasakan kehadiran nya.
Dalam bahasa Inggris Emosi adalah (Emotion) E-motion = Energi In Motion. Yg berarti energi yg bergerak. Nah berarti emosi ini kan sesuatu yg hidup, bergerak dan bisa di rasakan?Â
Pada saat kita sedang kesal atau marah contohnya, bisa terasa seperti ada sesuatu yg berkumpul dan membuat dada kita menjadi terasa pengap dan sesak. Tidak bisa di bayangkan bila mana energi itu terus menerus kita kumpul dan kembang biakan dalam dada ini, seperti layaknya sedang memasang bom waktu, yg mana bila waktu nya sudah tiba, semuanya akan meledak. boom !! Seperti ledakan bom atom yg meluluhlantakkan paru-paru dan jantung kita sampai hancur.Â
Kita mungkin pernah mendengar ungkapan : "Kenapa ya Ada orang yg kelihatan nya tidak sabaran, emosian dan gampang marah kok mereka sehat-sehat aja dan umurnya malah lebih panjang ? Sedangkan orang yg kelihatan nya sabar, tenang, tidak emosian, tidak gampang marah, kok mereka malah lebih sering sakit-sakitan dan pendek umur nya ?"Â
Awalnya saya juga merasa bingung dan kesulitan untuk menjawab fenomena yg cukup aneh ini, akan tetapi setelah saya menemukan sebuah penelitian bahwa emosi ternyata mempengaruhi kesehatan, akhirnya saya pun lebih berhati-hati dan memilih untuk lebih bijak dalam mengelola emosi ini. Ketika kita salah dan kurang tepat dalam mengelola nya mungkin nanti nya bisa berdampak pada gangguan kesehatan fisik bahkan mental.
Sekarang kita sudah mulai paham bahwa menahan emosi itu tidak baik, dan sabar tidak harus selalu menahan emosi. lalu bagaimana sih Sabar yg ideal dan sehat bagi fisik dan jiwa itu ?Â
Bagi anda yg sudah pernah belajar pemberdayaan diri, mungkin apa yg akan saya uraikan sudah tidak asing lagi, namun tidak salahnya bila saya mengulang dan mengingatkan anda kembali. Setuju ?Â
Bila mengacu pada apa yg saya pahami dan telah saya pelajari dari berbagai referensi, mungkin uraian ini cukup ideal dan cocok untuk kita aplikasikan dalam hidup kita. Karena sabar disini tidak hanya menyehatkan kita secara fisik namun juga jiwa.Â