Mohon tunggu...
Reynaldo Reynaldo
Reynaldo Reynaldo Mohon Tunggu... lainnya -

Anyyone could be great.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Seorang Suporter?!

6 September 2011   19:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:11 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari kekalahan tim kesayangan saya di liga primer Inggris, Arsenal, saya menemukan berbagai tweet yang menarik di timeline saya. Ada yang prihatin terhadap Arsenal, mengejek, merendahkan, atau ada juga yang memberi semangat. Satu tweet yang menarik saya perhatikan adalah ketika saya membaca retweet dari @ID_Arsenal yang di dalamnya ada om Wimar Witoelar (@wimar) tweet ,sebuah kalimat sebagai berikut:

RT @ID_ARSENAL: @agunghidayat @luki_wit @wimar that's why we are Arsenal Indonesia SUPPORTER, not Arsenal Indonesia Fans :)

Kurang lebih bunyinya seperti itu. Kata yang diketik dengan kapital adalah poin pentingnya. Kami adalah SUPPORTER atau dalam bahasa Indonesianya SUPORTER, yang berarti orang yang memberi support atau dukungan. Dukungan yang berupa pekik semangat di stadion ataupun berupa doa di kediaman masing-masing atau bentuk lainnya. Jelas berbeda dengan istilah fans. Fans dalam wikipedia dijelaskan sebagai orang yang menyukai dan memiliki antusiasme yang tinggi akan sesuatu atau seseorang (wikipedia). Dalam hal sepakbola ini, fans hanyalah orang yang senang melihat suatu tim dan pemainnya. Sedangkan suporter memberikan dukungannya. Mungkin kita berpikir, fans juga memberikan dukungan, bukan? Tentu saja. Namun, perbedaan mendasar terletak pada saat kapan seorang fans memberi dukungan. Dari pengertian katanya sendiri, seorang fans senang ketika timnya menang, ketika timnya meraih prestasi dan hal bahagia lainnya. Namun, seorang suporter setia memberi dukungan apapun itu keadaannya terutama di kala tim sedang menderita kesedihan akibat kekalahan. Jadi, jika kita menyebut diri kita seorang suporter maka berlakulah seperti suporter. Ketika tim menang, berilah selamat dan berbahagialah dengan mereka. Namun ketika tim kalah, berilah dukungan moral agar tim tetap semangat dan melupakan kekalahannya. Malam ini, pertandingan Indonesia melawan Bahrain memberikan tekanan yang sangat besar bagi timnas Indonesia karena ekspektasi yang beredar begitu kental dan pekat. Kekalahan yang melanda memberikan banyak efek samping di kalangan masyarakat. Efek negatif yang muncul berupa kritikan, ejekan dan komentar menjatuhkan lainnya justru datang dari kalangan yang menyebut diri mereka suporter Indonesia. Ironis bah. Sekali lagi, buktikan pengakuan kita sebagai seorang suporter. Memberi dukungan, bukan menjatuhkan. :) Siapa bilang suporter tidak boleh kecewa?

Saya kecewa Indonesia kalah, tetapi merendahkan tim yang sudah berjuang di lapangan sama saja dengan menimpakan tangga kepada mereka setelah sebelumnya mereka terjatuh dari tangga. Kritik itu penting tetapi kita sering lupa menambahkan bahwa kritik yang penting itu adalah 'kritik yang membangun'. Jadi, sekali lagi. Jika kita mengaku suporter maka berlakulah seperti suporter. Salam. :) Tulisan aslinya pic: -thecasualstore.blogspot.com -supporter.info

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun