Mohon tunggu...
Reynaldi Renoanantyo
Reynaldi Renoanantyo Mohon Tunggu... Lainnya - enthusiastic digital creative content

I am interesting in creative content, especially digital content.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bulan Kemerdekaan, Ketua DPR RI Ajak Anak Muda Gali Potensi Diri

21 Agustus 2021   21:27 Diperbarui: 21 Agustus 2021   21:28 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketua DPR RI Dr.(H.C) Puan Maharani mengajak anak-anak muda Indonesia untuk membangun semangat dan optimisme dalam menggali potensi diri sendiri. Kemerdekaan itu juga berlaku dalam hal memerdekakan sekaligus memajukan diri sendiri dengan memanfaatkan kemampuan serta mengasah kualitas yang dimiliki.

"Generasi muda harus memahami bahwa kemerdekaan ini juga berarti mereka bisa merdeka dalam menggali potensi, mengasah kemampuan, serta meningkatkan kapabilitas diri. Pemuda Indonesia harus bisa memiliki skill yang relevan dan menjawab tantangan globalisasi saat ini," kata Puan dalam keterangan persnya.

Puan memberikan pacuan semangat kepada generasi muda agar menjadi seseorang yang nasionalis, progresif dan revolusioner. "Anak muda bukan hanya penerus, tetapi juga bergerak sebagai penentu arah dan tujuan bangsa ini. Mereka sedari dini sudah harus diasah tajam kemampuannya untuk selalu siap menghadapi ancaman dan tantangan bangsa," ujar cucu Bung Karno itu.

Alumnus Universitas Indonesia itu juga memandang bahwa negara ini butuh orang-orang yang berdedikasi dan memberikan sumbangsih nyata untuk membangun negara tanpa memikirkan keuntungan. Mereka yang mementingkan kebaikan masyarakat di atas kepentingan individu. Mereka yang memiliki semangat nasionalisme dalam jiwanya dan mengutamakan perkembangan Indonesia.

Puan melanjutkan bahwa negeri ini memerlukan semangat juang anak-anak muda yang memiliki mimpi dan passion. "Passion adalah penggerak kita untuk mencapai sebuah keberhasilan. Itu adalah semangat untuk kita tetap berada di jalur perjuangan, mewujudkan cita-cita luhur bangsa, yaitu membawa Indonesia mempertahankan kedaulatan dan semakin berkembang maju," ujarnya.

Puan sangat menyadari bahwa generasi muda adalah kader yang akan memimpin bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Di tangan pemuda ada estafet kepemimpinan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Puan mengajak generasi penerus ini untuk lebih serius dalam menjalani pendidikan serta mengembangkan diri.

"Anak muda zaman sekarang harus membuka pengetahuan, memerdekakan pemikiran dan pola pikir. Mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang ada dan menguasai bidang-bidang yang memang diminati. Lihatlah bahwa dunia ini sangat luas dan dengan kemerdekaan pikiran, mereka bisa lebih maju lagi," ujar Puan.

Menurut Puan, kemerdekaan pemikiran itu juga bisa membawa anak muda untuk melihat keberagaman Indonesia sebagai hal yang indah dan mengagumkan. Negara ini berdiri menaungi masyarakatnya yang majemuk dan dapat hidup rukun bersama. Hal itulah yang harus dijaga dengan baik sehingga Tanah Air terus bersinar.

"Masa depan sangat ditentukan dari bagaimana pemuda bertindak. Saya percaya anak muda punya potensi yang sangat luas. Dalam proses pembelajaran itu, jangan lupa didampingi dengan menjaga nilai moral serta etika yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan. Karena tanpa moral, orang berilmu tidak akan memiliki sikap yang positif dan rawan pada pengaruh negatif," kata mantan Menko PMK itu.

Kecintaan pemuda Indonesia terhadap negeri merupakan harapan bagi masa depan bangsa Indonesia. Pemuda juga cermin dari masa depan bangsa nantinya. Kondisi saat ini akan terus tumbuh dan berkembang, tentang zaman akan membawa pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar terutama dalam hal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Pemuda harus menyadari kemerdekaannya dalam memilih untuk mengembangkan bakat sesuai dengan keinginannya dan bebas mengejar mimpinya. Kita telah menghirup udara kemerdekaan selama 76 tahun, jangan sampai hal itu disia-siakan dengan tidak menghargai kemerdekaan untuk mengembangkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun