Mohon tunggu...
Reynaldi Pratama
Reynaldi Pratama Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pribadi yang suka menulis, membaca, dan berdiskusi. Senang mempelajari hal baru di berbagai bidang seperti politik, hukum, sejarah, mitologi, dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nestapa Di Bumi Palestina : Sejarah Panjang Kota Suci 3 Agama

12 November 2023   00:00 Diperbarui: 12 November 2023   00:00 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru - baru ini, pemberitaan media internasional menyorot konflik antara Palestina dengan Israel dimana tentara Israel melakukan serangan terhadap penduduk di kota Gaza, Palestina. Serangan yang bertubi - tubi tersebut memakan banyak korban jiwa dari warga sipil yang diantaranya adalah orang tua, perempuan, dan anak - anak. Konflik tersebut menjadi perang yang tak berkesudahan hingga saat ini. Negara - negara tetangga memandang konflik tersebut sebagai tragedi kemanusiaan yang pantas untuk mendapat perhatian dunia. Pasalnya serangan yang diluncurkan lebih memakan korban jiwa dari kalangan masyarakat ketimbang dari kalangan kombatan (tentara) nya sendiri. 

Penyebab konflik pun mulai beragam tergantung dari sudut pandang mana melihatnya. Ada yang melihat tragedi ini sebagai perang antar agama, penjajahan, sengketa wilayah, dan sebagainya. Penyebab mana yang paling akurat sampai saat ini pun masih menimbulkan perdebatan di kalangan para pengamat politik internasional maupun ahli sejarah. Menariknya, konflik ini telah terjadi ratusan tahun yang lalu bahkan sebelum era teknologi seperti saat ini muncul.  

Lalu bagaimana perjalanan panjang dari perang ini berlangsung ? Seperti apa alur cerita dari wilayah yang dianggap sebagai kota suci bagi 3 agama ini ? 

Sejarah Palestina 

Mengenai profil Palestina sendiri, banyak ditemukan dalam dokumen - dokumen sejarah yang diteliti oleh para ahli.  Dalam literatur sejarah, Palestina sendiri adalah wilayah dari taklukan dari raja Jalut  yang dalam Al-Qur'an disebut sebagai Thalut pada tahun 1025 SM. Konon disebutkan bahwa diantara pasukan Thalut terdapat Daud A.S yang saat itu usianya masih muda. Setelah raja Jalut meninggal, raja Daud A.S yang menjadi penguasa dari tanah palestina. ia menjadi pemimpin dari kaum bani israel kuno. Ia juga dianggap sebagai pendiri dari kerajaan bani Israil di Palestina yang sesungguhnya. 

Setelah raja Daud A.S meninggal, kekuasaan tanah palestina di teruskan oleh putranya Sulaiman A.S. dalam kekuasaannya, kerajaan bani Israil mengalami kemakmuran dan masa kejayaannya. Kekuasannya pun berlangsung selama 40 tahun dan selama itu juga rakyat bani Israil mendapatkan kemakmuran hidup di tanah Palestina. Kemudian tanah Palestina terbelah menjadi dua negara yakni kerajaan Yehuza (Judah) di selatan dengan ibukotanya Yerussalem, lalu Kerajaan Israel yang terletak di sebelah utara dengan ibukota berturut - turut yakni Syakim, Terzah, dan terakhir di Samirah. Namun, kerajaan ini runtuh dan hilang setelah diserbu oleh Sargon II, raja Assyria, dengan rajanya yang terakhir adalah Hosea ibn Elah. 

Begitu juga dengan nasib kerajaan Bani Israel di Selatan yaitu Yehuza, dengan ibukota Yerusalem (al-Quds), pada tahun 606 SM diserbu pula oleh Nebukhadnesar. Banyak penduduk yang terbunuh dalam serangan tersebut dan Rajanya yang terakhir di sana Yahwakin ibn Bawakim dan keluarganya juga diasingkan ke Babilonia, Irak. Namun karena suatu pemberontakan, Sargon II mulai menyerbu mereka dan menjadi keruntuhan dari seluruh kerajaan Bani Israel. 

Konflik demi konflik terus terjadi sampai kekuasaan atas Palestina jatuh kepada Kekaisaran Romawi Konstantin yang sudah memeluk Nasrani pada tahun 325 M . Mulailah dibangun gereja makam suci sebagai gereja teragung di kota Al -Quds. Kemudian tercatat bahwa Turki 'Utsmni menguasai Tanah Palestina dalam waktu yang lama, yaitu sejak wilayah ini dan Timur Tengah umumnya berada di bawah kekuasaannya yang tidak kurang dalam tiga abad. Palestina mulai dikuasai Imperialisme Inggris pada tahun 1917, akibat dari kekalahan Turki Usmani dalam perang. 

Penaklukan Islam Terhadap Palestina

Palestina menjadi wilayah kekuasaan pemerintahan Islam di masa Khulafaur Rasyidin. tepatnya pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab R.A. Pada masa ini, toleransi antar umat beragama sangat dijunjung tinggi, jaminan keamanan bagi warga setempat yang memeluk nasrani dan yahudi diberikan dengan adil. Tidak ada pemetaan suku atau umat agama lain, semua diperlakukan sama rata. Hingga minim terjadi konflik antar umat beragama. 

Pada masa dinasti Umayyah dan Abbasiyah, ketentraman terjaga dengan baik. Tidak ada paksaan bagi warga nasrani dan yahudi yang mendiami wilayah tersebut untuk memeluk agama Islam. Melainkan mereka sendiri yang dengan senang hati menyatakan masuk Islam. Semuanya hidup dalam damai hingga Islam menjadi mayoritas di Palestina. Palestina sempat jatuh ke tangan tentara salib pada masa Perang Salib. Namun berhasil dikuasai kembali oleh pasukan Islam di masa dinasti Ayyubiyah yang dipimpin oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun