Mohon tunggu...
Reynaldi Mursalim
Reynaldi Mursalim Mohon Tunggu... Lainnya - SMA

SMA Kelas X Kolese Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebiasaan Begadang Melemahkan Kesehatan Tanpa Disadari

28 April 2024   23:55 Diperbarui: 28 April 2024   23:56 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Begadang atau tidur larut malam menjadi salah satu kebiasaan yang marak dimiliki orang-orang di zaman sekarang. Entah apapun alasan dibalik begadang tersebut, begadang akan berdampak buruk pada kesehatan pelakunya. Tidak hanya orang dewasa, remaja juga sudah mulai menormalisasi tidur larut malam dengan alasan tugas, belajar, atau hal-hal lainnya. Padahal, tubuh kita butuh 8 jam istirahat yang layak setiap harinya agar organ dalam kita bisa berfungsi dengan maksimal. Jika jam istirahat kita kurang, tubuh kita perlahan akan melemah dan lebih mudah terpapar penyakit.

Ritme sirkadian atau jam biologis tubuh kita biasanya berubah saat kita menginjak masa pubertas. Ini yang menyebabkan remaja cenderung tidur larut malam. Jadwal sekolah dan kesibukan remaja lainnya juga mendorong mereka untuk tetap terjaga di depan gawai mereka. Gawai sendiri memiliki pancaran blue light yang mengurangi kantuk, menurunkan kualitas tidur, dan mengurangi produksi hormon melatonin alami sehingga menyebabkan insomnia. Belum lagi remaja yang menyukai kafein seperti kopi dan teh ataupun minuman berenergi. Konsumsi kafein bisa membantu tubuh kita melawan kantuk selama berjam-jam. 

Remaja zaman sekarang, yang kerap dikenal sebagai Gen Z, juga sering memperlihatkan masalah pada mental mereka seperti mengalami stres dan depresi. Stres juga dapat menyebabkan tubuh kita kesulitan untuk beristirahat di malam hari. Depresi dalam hal ini tidak bisa dianggap remeh karena depresi atau gangguan suasana hati sejenisnya dapat mengganggu dan memperburuk kualitas tidur. Kondisi stres seperti ini juga dapat menyebabkan insomnia.

Insomnia dapat meningkatkan risiko kesehatan karena mengurangi waktu tidur yang kita dapat. Hal ini dapat berakhir pada menurunnya produktivitas, meningkatkan risiko kecelakaan, menyebabkan gangguan kesehatan mental, dan juga berbagai gangguan kesehatan fisik seperti hipertensi sampai gangguan jantung. Kurangnya jam tidur juga menyebabkan berbagai hal buruk seperti:

  1. Menurunnya fungsi otak karena kelelahan dan kurang istirahat, sehingga kinerja otak menurun dan menyebabkan kurang fokus dan mudah marah.

  2. Meningkatkan risiko obesitas karena dapat mengganggu keseimbangan produksi hormon pengatur nafsu makan seperti ghrelin dan leptin.

  3. Meningkatkan risiko diabetes karena dapat menyebabkan resistensi insulin yang mengatur gula darah sehingga tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik dan akhirnya menumpuk.

  4. Berisiko terkena tekanan darah tinggi atau hipertensi karena kurangnya tidur yang seharusnya dapat membantu mengatur stres dan metabolisme.

  5. Mengantuk berlebih di siang hari karena kurang istirahat di malam hari dan dapat menyebabkan microsleep atau tertidur dalam jangka waktu pendek.

  6. Berisiko meninggal lebih cepat sebanyak 10% karena beberapa penyakit kardiovaskular yang juga disebabkan kurangnya tidur malam.

  7. Meningkatkan risiko depresi karena kurang tidur dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan juga menyebabkan gangguan mood hingga gangguan kepribadian.

  8. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun