Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Pandangan Masyarakat Indonesia Mengenai LGBT

27 April 2017   11:48 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 10088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cinta merupakan suatu perasaan yang mengindikasikan pada ketertarikan terhadap sesuatu. Sesuatu yang dicintai bisa berupa barang-barang, maupun manusia. Karena kecintaan terhadap sesuatu tersebut, dapat membuat seseorang akan terus berusaha memperjuangkan bahkan terus menjaga agar sesuatu yang dicintainya akan selalu aman. Terlebih rasa cinta terhadap manusia, terkadang rasa cinta yang timbul kepada manusia akan membuat manusia lupa akan segalanya. Maksud dari lupa segalanya seperti, cinta dapat membuat kita lupa bahwa banyak pekerjaan yang harus kita lakukan, cinta dapat membuat kita lupa dengan keadaan diri sendiri, bahkan cinta dapat membuat kita lupa bahwa yang kita cintai adalah sesama jenis, dll nya. Tentu akibat-akibat yang ditimbulkan tersebut sangat berbahaya bagi manusia, terlebih rasa cinta kepada sesama jenis atau yang sekarang terkenal dengan nama LGBT. Rasa cinta kepada sesama jenis tentu bukanlah hal yang baik, terutama di negara kita Indonesia yang mayoritas adalah masyarakat yang beragama.

                LGBT merupakan sebuah singkatan dari Lesbian, Gay, Bisex, dan Transgender. Lesbian adalah dimana seorang perempuan tertarik atau suka dengan perempuan juga. Gay adalah dimana seorang laki-laki tertarik atau suka dengan laki-laki juga. Bisex adalah seseorang yang tertarik atau suka pada laki-laki dan juga perempuan. Sedangkan Transgender adalah kondisi dimana seseorang yang mempunyai jenis kelamin dan gender yang berbeda, seperti seorang laki-laki mempunyai gender perempuan. LGBT merupakan sebuah penyimpangan kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. Itu karena tujuan hidup manusia adalah untuk berkembang biak yang tentunya dalam perkembang biakan tersebut harus dilakukan oleh dua jenis kelamin yang berbeda, dan yang pasti perkembang biakan yang dilakukannya dengan memilih lawan jenis yang dicintainya. Selain itu manusia yang terlahir dengan jenis kelamin laki-laki, maka haruslah memiliki gender dan berperan sebagai laki-laki, begitupun perempuan.

                Dari kelainan LGBT tersebut tentu ada penyebab-penyebab yang melatar belakanginya, seperti:

  • Faktor Keluarga
  • Faktor dari keluarga ini sangat mempengaruhi, diantaranya seperti:
  • Orang tua terlalu mengekang anaknya, ini dapat membuat sang anak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik
  • Kurangnya pendidikan agama sejak kecil. Penanaman pendidikan agama kepada anak sejak kecil tentu akan membuat anak mempunyai sifat yang baik dan selalu terbiasa melakukan hal-hal yang baik.
  • Perlakuan kasar dari orang tua atau saudara. Misalnya anak perempuan yang dikasari oleh ayahnya atau saudara laki-lakinya, ini akan membuat sebuah ketakutan atau trauma kepada anak perempuan tersebut dan akan menganggap semua laki-laki itu sama.
  • Faktor Genetik
  • Faktor genetik ini biasanya berasal dari keturunan orang tua yang mengidap LGBT, sehingga akan tertular kepada anaknya.
  • Faktor Lingkungan dan Pergaulan
  • Faktor lingkungan dan pergaulan ini sangat mempengaruhi, diantaranya seperti:
  • Pergaulan tidak baik yang dijalani oleh seseorang yang dapat menjerumuskan seseorang tersebut kedalam prilaku yang tidak baik. Seperti anak yang biasanya mendapatkan kasih sayang dari orangtua, namun anak tersebut berteman dengan teman-teman yang suka mengkonsumsi narkoba, seks bebas, dan suka sesama jenis. Maka kemungkinan anak tersebut dapat terjerumus ke hal-hal buruk tersebut.
  • Masuknya budaya-budaya barat yang merubah pola pikir orang-orang. Seperti budaya asing yang membolehkan seks bebas, maka orang-orang yang pola pikirnya berubah akan mengikuti seks bebas tersebut yang tentu akan membuat orang tersebut terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik dan dapat membuat orang menjadi LGBT.
  • Faktor Pendidikan
  • Faktor pendidikan tentu saja sangat penting, karena dengan pendidikan orang-orang akan diajarkan mana hal-hal yang baik dan mana hal-hal yang buruk. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak ilmu yang didapatkan. Dengan banyaknya ilmu yang didapatkan tentu perilaku LGBT akan terhindar.

Dari LGBT ini tentu akan menimbulkan beberapa dampak negatif baik dilingkungan masyarakat maupun bagi pengidap LGBT tersebut, diantaranya:

  • Menimbulkan banyaknya penyakit
  • Timbul penyakit karena LGBT ini sangat banyak, seperti kanker anal, kanker mulut, HIV/AIDS, dll. Penyakit-penyakit ini timbul karena perilaku seks bebas LGBT. Seperti kanker anal, ini terjadi biasanya karena pasangan gay yang melakukan hubungan seks. Lalu kanker mulut, ini terjadi karena perilaku oral seks yang dilakukan oleh lelaki ataupun perempuan dengan ganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksnya. Dan untuk HIV/AIDS terjadi karena perilaku seks yang tidak sehat dan sangat mudah tertular dengan seringnya ganti-ganti pasangan seks.
  • Dampak sosial
  • Dampak sosial yang akan dirasakan, seperti stigma-stigma buruk dari masyarakat kepada pengidap LGBT, dikucilkannya para pengidap LGBT. Sedangkan dampak sosial yang dirasakan masyarakat sekitar tentu akan terganggunya kehidupan bermasyarakat karena LGBT, itu karena LGBT bukanlah suatu kebiasaan atau budaya yang baik dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. 

                Mengenai LGBT ini, tentu masyarakat mempunyai pendapat-pendapat sendiri mengenai LGBT ini. Seperti kata Sinta Maulidya salah satu pekerja di tempat wisata di Kota Bogor, ia berpendapat bahwa “LGBT merupakan suatu perilaku yang buruk karena LGBT menyimpang dari kodrat sebagai manusia yang seharusnya menyukai lawan jenis.” Sedangkan menurut Priska Erianti salah satu mahasiswa PTN di Depok, ia mengatakan bahwa “LGBT adalah suatu kesalahan perasaan yang terjadi pada manusia yang seharusnya jatuh kepada lawan jenisnya, dan harus segera ditangani bagi para pengidap LGBT tersebut.” Sedangkan menurut Siti Nurbaitillah salah satu anggota Pramuka di Kota Bogor, ia mengatakan “LGBT itu salah, karena sangat jelas bertentangan dengan agama-agama dan kebudayaan yang ada di Indonesia.”Dari beberapa pendapat masyarakat yang saya terima, saya menyimpulkan bahwa anggapan masyarakat mengenai LGBT adalah tindakan buruk, tindakan menyimpang, tidak sesuai dengan kebudayaan yang ada di Indonesia, dan sangat menyimpang dari ajaran agama.

                Menurut saya sendiri LGBT itu suatu kelainan yang terjadi pada seseorang yang membuat seseorang tersebut menjadi pencinta sesama jenis, atau pencinta kepada perempuan dan laki-laki, ataupun menjadi trasngender. Jika di lihat dari sisi agama, memang tidak satupun agama di Indonesia yang mengajarkan ataupun memperbolehkan manusia untuk menyukai sesama jenis, karena manusia terlahir bepasang-pasangan yang bertujuan untuk melanjutkan keturunan, dan agama pun mengajarkan manusia agar menjadi seorang yang tidak sesuai dengan kodrat seksnya. Sedangkan jika dilihat dari sisi kebudayaan Indonesia, LGBT sangat jelas bertentangan dengan kebudayaan Indonesia. Maka dari itu LGBT tidak bisa diterima dilingkungan masyarakat Indonesia. Dan banyak dari masyarakat Indonesia menstigma buruk terhadap pengidap LGBT dan mendeskriminasikan orang-orang pengidap LGBT tersebut. Mereka melakukan hal tersebut dengan berbagai alasan, seperti takut terbawa dan menjadi LGBT, takut tertular dengan penyakit-penyakit yang disebabkan LGBT, malu bergaul dengan orang-orang LGBT, dll.

Dari pandangan sebagian besar masyrakat Indonesia, saya tidak setuju dengan pandangan  mereka dan cara mereka memperlakukan para LGBT. Itu karena para pengidap LGBT pun mempunyai hak-hak asasi yang tentu kita tidak boleh melupakannya. Hak-hak asasi tersebut antara lain hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan perlindungan, hak untuk berekspresi dan masih banyak lainnya. Kita sebagai masyrakat Indonesia tidak boleh mendeskriminasikan orang-orang pengidap LGBT, karena pada hakikatnya merekapun tidak mau terlahir menjadi seorang yang pencinta sesama jenis ataupun menjadi trasngender. Selain itu, kita masyrakat Indonesia harus menerapkan isi-isi dari pancasila. Dalam pancasila sila ke-2 mengatakan bahwa ‘Persatuan Indonesia’. Dari sila ini menerangkan kita sebagai masyarakat Indonesia harus bersatu walaupun banyak perbedaan didalamnya. Dalam sila ke-5 mengtakan ‘keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Dari sila ini menerangkan bahwa kita sebagai masyarakat sosial kita harus berlaku adil kepada seluruh masyrakat Indonesia. Maka dari itu kita sebagai masyarakat haruslah menghargai keberadaan mereka(LGBT) dalam kehidupan sehari-sehari kita. Dalam menghargai mereka bukan berarti kita mendukung perilaku LGBTnya, namun kita harus membantu mereka agar kembali kejalan yang benar tanpa perilaku LGBT.

Dalam membantu menyembuhkan para pengidap LGBT ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti:

  • Membantu dengan memberikan pendalaman ilmu agama
  • Ilmu agama memang sangat penting, dan ajaran-ajarannya tidaklah menyimpang. Maka dengan menyampaikan buruknya perilaku LGBT dan dosa-dosa yang akan ditanggung, bisa saja membantu para pengidap LGBT untuk berubah menjadi normal.
  • Membantu mengenalkan rasa cinta kepada lawan jenis
  • Ini merupakan cara yang cukup ampuh, karena dengan memperkenalkan rasa cinta kepada lawan jenis maka itu akan membuka pikiran para pengidap LGBT untuk berubah menjadi mencintai lawan jenis.
  • Membantu memberi support
  • Selain kedua hal diatas, support atau dukungan dari teman-teman sangatlah diperlukan, karena dalam proses berubah seorang pengidap LGBT tidaklah bisa berubah dengan sendirinya tanpa dukungan dari teman-teman sekitarnya.

Perilaku LGBT adalah perilaku yang meyimpang kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. Itu dikatakan menyimpang karena pada hakikatnya manusia bertujuan untuk melanjutkan keturunan yang pastinya dilakukan dengan pernikahan lawan jenis, dan biasanya dalam pernikahan tersebut didalamnya didasarkan rasa cinta. Jika dilihat dari sisi agama, LGBT merupakan hal yang sangat menyimpang dari ajaran agama-agama yang berkembang di Indonesia. Jika dilihat dari segi kebudyaan Indonesia, sangat jelas LGBT sangatlah bertentangan. Karena kebudayaan Indonesia tidaklah menyimpang dari poin-poin pancasila, dan poin-poin pancasila tidaklah memperbolehkan LGBT. Namun seiring berkembangnya zaman dan masuknya budaya-budaya barat mengakibatkan munculnya perilaku LGBT. Maka dari itu pentingnya peran keluarga untuk mengajarkan anak-anak kedalam hal-hal yang tidak menyimpang kearah perilaku LGBT. Perilaku LGBT ini sangat buruk, selain menyimpang dari agama dan kebudayaan Indonesia, LGBT juga memiliki dampak-dampak buruk seperti dampak sosial dari masyarakat dan munculnya penyakit-penyakit seperti kanker anal, kanker mulut, HIV/AIDS, dll. Dalam menyikapi LGBT ini, tidak sedikit dari masyrakat Indonesia yang beranggapan buruk dan mendeskriminasikan para pengidap LGBT. Dari perilaku tersebut, saya mempunyai pendapat tidak setuju dengan masyarakat yang mendeskirminasikan mereka. Karena kita sebagai masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang berasaskan pancasila kita harus menerapkan sila-sila yang ada didalamnya. Dianatara nya sila ke-2 yaitu ‘Persatuan Indonesia’ yang mencerminkan persatuan dari segala perbedaan yang ada di Indonesia, dan sila ke-5 yaitu ‘Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia’ yang menandakan bawa kita hidup bermasyarakat harus adil dalam memperlakukan masyarakat lainnya. Dan sebaiknya kita sebagai masyarakat, kita harus peduli dengan keadaan mereka. Kita harus membantu membuat para pengidap LGBT kembali kejalan yang benar tanpa perilaku LGBT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun