Dinas Koperasi dan UKM DIY melalui UPT Balai Layanan Usaha Terpadu KUMKM Bantu UKM Menuju Transformasi Digital, Pedagang Siap Hadapi Era Baru Bisnis Digital
Yogyakarta, 20 September 2024 – kita telah memasuki Era yang di mana digital adalah hal yang wajib di perdayakan. Di Era ini gempuran persaingan bisnis yang semakin digital, Teras Malioboro mengambil langkah berani untuk mempercepat transformasi tenant melalui program Mentoring Bisnis Aspek Digital yang membantu mendorong para tenant Teras Malioboro untuk memanfaatkan digitalisasi. Kegiatan mentoring di lakukan Selama tiga hari, mulai 17 hingga 19 September 2024, Pelatihan ini memfokuskan diri pada satu hal penting: menjadikan UMKM lokal tangguh di era digital.
Kegiatan ini merupakan tahap/kelas ketiga dari serangkaian pelatihan yang sebelumnya sudah mencakup kelas 1 dan 2, dan kali ini dirancang dengan pendalaman yang lebih intensif. Melalui dukungan Dana Keistimewaan, Teras Malioboro menghadirkan bimbingan intensif yang bukan hanya mengubah cara berpikir tenant, tetapi juga mempersiapkan tenant untuk bersaing di pasar yang semakin terkoneksi secara digital.
Hari pertama Mentoring dimulai dengan pemaparan materi dari narasumber ahli yang membawa peserta mendalami strategi pemasaran digital, terutama e-commerce, hingga pentingnya eksistensi di media sosial sebagai landasan pemasaran produk para tetant. Di hadapan 30 tenant peserta pelatihan dari Teras Malioboro 1 maupun 2, para para pedagang menyadari bahwa betapa luasnya peluang yang bisa mereka raih melalui teknologi. Mereka bukan hanya diajari cara berjualan online, tetapi juga bagaimana mengubah bisnis mereka agar lebih lincah dalam merespons perubahan pasar. Atmosfer penuh antusiasme ini adalah bukti jelas bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak untuk tetap relevan.
Mentoring hari ke dua merupakan Kunjungan lapangan ke Vifas Batik dan Mekar Asri Craft yang merupakan pedagang yang bisa di katakana berhasil dalam bisnisnya. Ha ini memberikan dimensi praktis kepada para peserta. Mereka melihat langsung bagaimana dua UKM unggulan Yogyakarta telah memanfaatkan teknologi untuk menembus batas pasar tradisional. Pemilik Vifas Batik, Sus Handoko, berbicara lantang mengenai pentingnya langkah ini. "Di zaman yang sekarang ini, kita harus sudah beradaptasi, tidak hanya mengandalkan pembeli yang datang ke kita saja, tetapi dari kita yang bisa menyajikan dan menarik pembelian itu. Salah satunya dengan memulai Go Digital," kata Sus Handoko dengan semangat. Pengalaman ini seolah menjadi lonceng bagi tenant bahwa go digital bukan lagi pilihan, tapi kewajiban.
Pada mentoring hari ketiga, merupakan sesi membawa peserta ke tingkat lebih lanjut. Setelah mengerti digitalisasi sangat penting perserta di ajak untuk evaluasi kekurangan perdagangan selama ini tidak mereka lakukan, peserta tidak hanya dituntun untuk memahami teori, tetapi diajak menyelesaikan tugas-tugas nyata yang langsung terkait dengan bisnis mereka. Lalu berdasarkan tugas tersebut perserta di ajak Diskusi, Dalam review ini, para peserta juga dievaluasi terkait pemahaman mereka terhadap aspek digital yang telah diajarkan.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., teknologi digital adalah kunci untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis di era saat ini. "Kami yakin program ini akan membantu tenant Teras Malioboro menjadi lebih kompetitif di era digital. Penggunaan teknologi bukan hanya soal tren, tetapi kebutuhan agar bisnis bisa terus berkembang dan berkelanjutan,” ujarnya. Pendapat ini menggarisbawahi urgensi transformasi digital, terutama bagi UMKM yang sering kali menghadapi tantangan lebih besar dalam hal teknologi.
Ibu Hellen Phornica, STP, M.Si, Kepala UPT BLUT KUMKM, menambahkan bahwa tujuan akhir dari program ini adalah memberikan tenant fondasi yang kuat dalam memanfaatkan teknologi digital. "Kami berharap bahwa mentoring ini menjadi bekal bagi tenant Teras Malioboro dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Dengan adanya kegiatan ini, tenant diharapkan lebih memahami pentingnya digitalisasi dan bagaimana mereka bisa memanfaatkannya untuk memperkuat bisnis mereka,” jelas Hellen Phornica.