Teks Bacaan
Teks bacaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks tentang "Cara Menjaga Lingkungan".
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, penerapan teknik pembelajaran berbasis gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman anak tuna rungu di SLB-B Karnnamanohara Yogyakarta. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai tes membaca pemahaman anak tuna rungu dari 60,00 menjadi 80,00.
Analisis
Jurnal ini membahas kemampuan membaca pemahaman pada anak tuna rungu. Permasalahan yang dibahas adalah rendahnya kemampuan membaca pemahaman anak tuna rungu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menerapkan teknik pembelajaran berbasis gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik pembelajaran berbasis gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman anak tuna rungu.
Saran
Jurnal ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang kemampuan membaca pemahaman pada anak tuna rungu. Selain itu, jurnal ini juga dapat menjadi referensi bagi guru dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman anak tuna rungu.
Berikut adalah beberapa saran untuk peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang kemampuan membaca pemahaman pada anak tuna rungu:
- Penelitian dapat dilakukan dengan sampel yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
- Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pembelajaran lain untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
- Penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam.
Judul Jurnal: Meningkatkan Pemahaman Belajar Membaca Anak Tunarungu Melalui Metode Pembelajaran Kosa Kata Dan Media Gambar Di Kelas IV Sekolah Luar Biasa Kota Tarakan
Penulis: Herrif Suprapto
Jurnal: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran
Tahun: 2012
Latar Belakang
Membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan dasar yang penting untuk dikuasai oleh semua orang, termasuk siswa tunarungu. Kemampuan membaca pemahaman yang baik akan memungkinkan siswa tunarungu untuk memahami informasi yang terkandung dalam teks, baik secara literal, interpretatif, kritis, maupun kreatif.
Penelitian ini dilakukan karena peneliti menemukan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa tunarungu di Sekolah Luar Biasa Kota Tarakan masih rendah. Hal ini terlihat dari hasil tes membaca pemahaman siswa tunarungu di Sekolah Luar Biasa Kota Tarakan yang masih di bawah KKM.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa tunarungu di Sekolah Luar Biasa Kota Tarakan.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.