Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie, memberikan edukasi di YouTube Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan menayangkan strategi untuk kuliah S1 di kampus luar negeri. Video itu tayang pada 8 Desember 2024 dengan judul “Strategy Session Pendaftaran S1 ke Perguruan Tinggi Luar Negeri.”
Dalam video dengan durasi 1 jam 37 menit itu Stella memberikan masukan hingga dorongan bagi pelajar Indonesia untuk studi ke luar negeri.
Komentar dari video tersebut dihiasi oleh beragam komentar netizen yang pro kontra atas penjelasan-penjelasan Stella. Netizen menilai bahwa apasalahnya seorang Wamendiktisaintek merekomendasikan Perguruan Tinggi Dalam Negeri, apakah Stella tidak mau PTN di Indonesia berkembang? Apakah Perguruan Tinggi di Indonesia dinilai jelek? lantas apakah Stella dinilai tidak cinta dengan Indonesia?
Menjawab hal tersebut Stella menjawab "Itu workshop, bukan saran ya waktu itu, sungguh strategy session," saat ditemui wartawan di Jakarta, Kamis, 13 Desember 2024. Stella meminta masyarakat dapat membedakan antara saran dan strategi. Stella menegaskan videonya itu dikhususkan bagi penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
"Itu adalah memberikan strategi khusus untuk anak BIM. Karena anak beasiswa BIM sedang akan aplikasi ke perguruan tinggi di luar negeri," ucap Stella.
Pendidikan di luar negeri memang menawarkan sejumlah keuntungan yang menarik bagi mahasiswa, salah satunya adalah kesempatan untuk belajar di institusi yang terkenal dengan kualitas pengajar dan fasilitas yang sangat baik. Universitas-universitas di negara-negara maju sering kali menyediakan program-program inovatif yang memperkenalkan mahasiswa pada perspektif global. Selain itu, pengalaman belajar di luar negeri dapat memberikan mahasiswa kesempatan untuk berinteraksi dengan budaya dan metode pendidikan yang berbeda, serta membangun jaringan internasional yang bermanfaat di masa depan.
Stella Christie melihat pengalaman ini sebagai kesempatan emas untuk memperluas wawasan dan meningkatkan daya saing di pasar global. Sebagai contoh, universitas-universitas di Amerika Serikat, Inggris, atau negara-negara Eropa lainnya sering menjadi tuan rumah bagi inovasi dan riset mutakhir di berbagai bidang, yang tidak selalu tersedia di dalam negeri.
Namun, meskipun rekomendasi untuk melanjutkan studi di luar negeri sering kali dianggap sebagai pilihan yang prestisius, penting untuk melihat bahwa perguruan tinggi dalam negeri Indonesia pun memiliki kualitas yang semakin meningkat. Banyak universitas di Indonesia yang memiliki program studi yang diakui secara internasional dan menawarkan fasilitas yang mendukung pengembangan akademik serta karir mahasiswa.
Beberapa perguruan tinggi dalam negeri, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), telah memasuki peringkat universitas teratas dunia dalam berbagai kategori. Selain itu, banyak perguruan tinggi Indonesia yang telah menjalin kerjasama internasional, menghadirkan program studi dengan kurikulum yang berbasis pada standar global, serta menghasilkan lulusan yang kompeten di pasar internasional.
Maka, sebagai mahasiswa semester satu Universitas Airlangga, saya dapat beropini bahwa pilihan untuk melanjutkan pendidikan di dalam negeri lebih menguntungkan dari segi biaya, kedekatan dengan keluarga, dan peluang untuk berkontribusi langsung pada pembangunan bangsa. Pendidikan di dalam negeri juga memberikan kesempatan untuk menciptakan inovasi lokal yang dapat diterapkan secara spesifik di Indonesia.