Smart factories, atau pabrik pintar, merupakan konsep industri yang menggabungkan teknologi cyber-physical system (CPS), internet of things (IoT), dan artificial intelligence (AI) untuk mengoptimalkan produksi secara otomatis. Konsep pabrik pintar menggunakan teknologi sensor, analitika data, serta otomasi data. Apabila konsep ini digabungkan dengan konsep ekonomi sirkular atau circular economy maka dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pengurangan limbah dan emisi di bidang manufaktur. Penerapan prinsip ekonomi sirkular menjadi sebuah kerangka kerja penting untuk mencapai tujuan ini.
Ekonomi sirkular merupakan pendekatan bisnis yang berfokus pada penggunaan sumber daya secara efisien dan bertanggung jawab. Prinsip utama dari ekonomi sirkular adalah mempertahankan sumber daya selama mungkin, dengan cara memperpanjang masa pakai produk dan bahan, serta meminimalkan limbah. Konsep ini didasarkan pada prinsip 3R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Dalam konteks manufaktur, penerapan konsep ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku, energi, dan sumber daya lainnya, serta meminimalkan limbah dan emisi yang dihasilkan.
Salah satu contoh penerapan prinsip ekonomi sirkular di pabrik pintar adalah dengan menggunakan teknologi sensor untuk memonitor kualitas bahan baku. Dengan memantau kualitas bahan baku secara real-time, pabrik dapat memastikan bahwa bahan yang digunakan sesuai dengan standar kualitas yang diperlukan untuk memproduksi produk yang berkualitas. Hal ini dapat mengurangi limbah dan kebutuhan untuk membuang bahan yang tidak memenuhi standar.
Pabrik pintar juga dapat memanfaatkan teknologi analitika data untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Misalnya, dengan memprediksi permintaan energi di pabrik, sistem dapat mengatur penggunaan energi secara lebih efisien dan menghindari penggunaan energi yang berlebihan. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pabrik.
Teknologi otomasi juga dapat membantu mengurangi limbah dan emisi di pabrik pintar. Dengan mengotomatisasi proses produksi, pabrik dapat mengurangi risiko kesalahan manusia yang dapat menghasilkan limbah dan emisi yang tidak perlu. Selain itu, teknologi otomasi juga dapat membantu mengoptimalkan penggunaan bahan dan energi dengan mengurangi jumlah bahan dan energi yang digunakan secara berlebihan.
Penerapan konsep circular economy juga dapat membuat limbah dan emisi yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi bahan baku baru atau produk yang memiliki nilai tambah. Misalnya, dengan mendaur ulang limbah plastik menjadi serat atau bahan baku plastik yang dapat digunakan kembali untuk produksi produk baru.
Beberapa contoh implementasi konsep smart factories dan circular economy di industri manufaktur antara lain: