Perkembangan teknologi informasi selalu membawa perubahan yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Semua kalangan sekarang dapat merasakan perkembangan teknologi informasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi yang selalu semakin maju disebabkan tuntutan pemenuhan akan kebutuhan hidup manusia.
Sriyanto (2021) menyatakan bahwa kemajuan teknologi telah mencapai tahap yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan ini terjadi dengan kecepatan yang eksponensial, mengubah cara hidup dan berinteraksi manusia secara signifikan. Salah satu dampak paling menonjol dari perkembangan teknologi adalah munculnya era baru yang disebut Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Keempat. Revolusi ini ditandai dengan pengintegrasian teknologi yang canggih seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things, komputasi awan, dan teknologi digital lainnya ke berbagai sektor kehidupan manusia, termasuk pendidikan.
Penemuan dan penciptaan produk baru dalam teknologi informasi disesuaikan dengan kebutuhan manusia untuk mencari informasi. Oleh karena itu, kemajuan teknologi informasi pasti akan membawa dampak positif bagi kehidupan manusia. Namun, di samping dampak positif tersebut, kemajuan teknologi informasi juga akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat. Salah satu contoh dari semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut adalah penemuan Artificial Intelligence (AI).
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia (Jaya et al., 2018). AI ini kerap sekali disebut dengan istilah kecerdasan buatan.
Keberadaan AI ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia, salah satunya adalah dalam aspek pendidikan. AI sangat banyak membantu proses pembelajaran anak sekolah dan juga mahasiswa. Banyak dampak positif yang bisa didapatkan apabila menggunakan AI dengan tepat. Tidak hanya anak sekolah dan mahasiswa, AI juga memberikan manfaat yang besar bagi tenaga pengajar.
Berikut adalah beberapa contoh kecerdasan buatan atau AI yang diciptakan untuk mendukung dunia pendidikan:
1."Kelas guru ganda (Dual teacher) yaitu kecerdasan buatan yang menciptakan situasi adanya dua guru di kelas. Dua guru yang dimaksud tersebut adalah guru kelas umum dan guru berbasis Artifucial Intelligence (Deloitte, 2019).
2.Computer-Assisted Education (CAl) merupakan salah satu contoh kecerdasan buatan yang digunakan sebagai alat untuk memfasilitasi dan meningkatkan pengajaran. CAI menggunakan sistem kombinasi teks, grafik, suara, dan video dalam meningkatkan proses pembelajaran. beberapa istilah utama yang digunakan dalam bidang terkait CAI ialah cbt/pembelajaran berbasis computer. CAI bertujuan pembelajaran yang lebih baik dengan siswa melalui kegiatan interaktif (Halim & Prasetya, 2018).
3.Udictionary merupakan aplikasi hasil kecerdasan buatan yang dapat membantu untuk menerjemahkan bahasa asing.
4.Digital Reporting Application (ARD) yaitu aplikasi pelaporan hasil belajar online. Aplikasi kecerdasan buatan ini dibuat oleh madarasas yang berada di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. (Gilang, 2021)
5.Rumah Belajar merupakan website hasil kecerdasan buatan yang berisi konten materi pembelajaran dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai Sekolah Menengah Atas ataupun Sekolah Menengah Kejuruan. Rumah belajar ini memuat sumber belajar, buku teks elektronik, bank soal, laboratorium virtual, peta budaya, dan masih banyak yang lainnya."