[caption id="" align="aligncenter" width="539" caption="Anggun sebagai bintang tamu pada konser Michael Bolton (Source: @anggun_cipta)"][/caption]
Jika diberikan objek kata Anggun Cipta Sasmi, ada sekiranya 2 hal yang kini ada pada masyarakat, yaitu seorang juri pada ajang pencarian bakat se-Asia atau Asia's Got Talent dan kontroversi surat terbuka nya ke Presiden Jokowi dalam membela Serge Atloui, seorang warga negara perancis yang didakwa hukuman mati karena kasus narkoba. Seiring berjalan waktu, kontroversi ini sempat menuai berbagai macam kritikan dari netizen dari berbagai laman media sosial hingga tak pelak banyak kekecewaan dari sebagian besar penggemarnya terutarakan (termasuk saya). Pada dasarnya sangat disadari, bahwa surat terbuka saat lalu itu adalah hak opini Anggun. Anggun berhak mengutarakan pendapat bahwa ia mengecam dan tidak menyetujui hukuman mati. Tapi, maaf sekali, cara penyampaian Anggun tidak elegan dan tidak bijak dan memberikan celah standar ganda bagi sudut pandang pembaca. Semisal surat Anggun seperti ini pasti tidak akan menimbulkan kontroversi.
Bapak Presiden Jokowi yang saya hormati, sebagai perwakilan duta PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), saya sangat tidak menyetujui adanya perlakuan hukuman mati terhadap siapapun. Hal ini sangat tidak sesuai dengan pakta atau kesepakatan yang dihasilkan oleh dewan PBB terkait HAM. Namun, saya tetap menghormati keputusan pengadilan dan menyerahkan kasus Bapak Serge Atloui kepada tatanan sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Tetapi, besar harapan saya bahwa dakwaan terhadap Bapak Serge Atloui ini dapat ditinjau kembali dan hukuman mati dapat dibatalkan.
Singkat, jelas dan tidak  berbelit-belit. Ah, tapi sayang sekali sudah terlambat. Entah mungkin karena alasan apa, maaf sekali, mbak Anggun tidak begitu cerdas dalam memilah milih kata yang saya rasa tidak perlu dikatakan. Terlebih lagi dalam wawancara pada video ini: https://www.youtube.com/v/4mpxh-gp7Ok
1. Pada saat beliau melakukan kampanye sebagai calon presiden, saya berada di Indonesia dan beliau berjanji akan membuat negara Indonesia lebih moderen. Di sini saya menagih janji tersebut.
2. Sistem hukum di Indonesia banyak terdapat kesalahan, jauh dari sempurna dan amat sangat kuno.
3. Presiden Jokowi orang Jawa, saya juga orang jawa, di sini saya berbicara sebagai warga negara yang tinggal diluar negeri. Saya ingin Indonesia berhenti membunuh.
Kira-kira 3 poin ini yang saya dengar dari video tersebut yang menurut saya agak mengganggu. Tidak perlu saya jabarkan, mungkin mbak Anggun bisa mengerti dengan kapasitas mbak yang kini bukan warga negara Indonesia secara hukum. Ingat pula bahwa ungkapan merendahkan kedaulatan bangsa lain baik hukum, sosial, politik maupun ekonomi karena sudah merasa tinggal pada negara yang jauh lebih superior adalah sifat fasis. Apalagi merendahkan mantan negara sendiri? :(
Terlepas dari ini semua, ada kabar gembira, ternyata pada tanggal 2 Juni mendatang, mbak Anggun akan menjadi bintang tamu pada konser Michael Bolton. Sudah saya duga, masih ada komen netizen yang mungkin istilahnya sudah mengercitkan dahi karena kehadiran/kedatangan Anda.
gak malu ya dateng ke Indonesia..?? — 김모하
Mbak WNA seneng banget ngejob di negera 'kuno' yang nggak punya kemanusiaan ini. Haha — Muhammad Saebani
wes ngelek2ne jere kuno tapi esih gelem nggolet duwit neng kene negara sing kuno, kepriwe sih mbekayu anggun.— Antonio ananto