Bayangkan Anda dapat memasuki dunia data Anda sendiri, berinteraksi dengan informasi secara tiga dimensi, dan menemukan wawasan  seolah-olah Anda berada di dalamnya—itulah inovasi yang ditawarkan oleh integrasi Virtual Reality dengan Data Warehouse.Â
Salah satu inovasi terbaru  dalam perkembangan virtual reality (VR) adalah integrasi VR dengan data warehouse, yang membuka berbagai macam kemungkinan baru dalam visualisasi dan analisa data. Integrasi ini bekerja dengan cara penyimpanan data dari berbagai sumber dalam data warehouse (misalnya Amazon Redshift, Google BigQuery). Lalu, VR dihubungkan ke warehouse ini melalui API atau konektor yang memungkinkan akses ke data.
Integrasi VR dengan data warehouse menawarkan berbagai manfaat penting. Visualisasi data kompleks menjadi lebih mudah melalui representasi 3D yang imersif, memungkinkan pengguna untuk "masuk" ke dalam data dan menjelajahi data secara langsung. Ruang virtual 3D juga memungkinkan interaksi dan manipulasi data yang lebih informatif dengan gerakan alami, sehingga bahkan orang tanpa keahlian pemrograman dapat menganalisa data secara efektif. Selain itu, kemampuan visualisasi dan analisa data secara real-time dalam VR memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran dan pelatihan. Manfaat - manfaat tersebut dapat dilihat pada tiga contoh integrasi VR & data warehouse dibawah ini:
Virtualitics
Virtualitics adalah perusahaan teknologi yang menyediakan platform analisa data yang imersif. Mereka memungkinkan pengguna untuk terhubung langsung ke data warehouse cloud seperti Amazon Redshift, Google BigQuery, dan Microsoft Azure SQL Data Warehouse dan sumber data lainnya untuk memvisualisasikan dan menganalisa data dalam lingkungan virtual 3D. Â
Dalam ruang virtual Virtualitics, pengguna dapat memvisualisasikan data multidimensi dalam ruang 3D, memungkinkan identifikasi pola, tren, dan korelasi yang sulit dilihat dalam visualisasi 2D. Fitur - fitur interaktif dalam software memungkinkan manipulasi data secara real-time, seperti zoom, filter, dan pengelompokan data. Virtualitics juga mendukung kolaborasi, di mana beberapa pengguna dapat memasuki ruang virtual untuk menganalisis data bersama-sama.
BadVR
BadVR merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada visualisasi data imersif menggunakan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Mirip seperti Virtualitics, BadVR memungkinkan pengguna terhubung langsung ke data warehouse seperti Apache Hadoop, Amazon Redshift, dan Google BigQuery untuk memvisualisasikan dan menganalisis data dalam lingkungan 3D virtual. Â
Salah satu penggunaan BadVR yang paling krusial adalah dalam pencegahan kebakaran hutan di California, Amerika Serikat. BadVR menggabungkan data dari data warehouse & menyediakan visualisasi data melalui VR, memungkinkan responden & petugas pemadam kebakaran untuk memahami dan menganalisa data kebakaran dan cuaca secara real-time dalam 3D.
Flow Immersive
Sama seperti dua perusahaan sebelumnya, Flow Immersive juga merupakan perusahaan yang menyediakan platform untuk data storytelling imersif menggunakan VR dan AR. Selain VR, platform ini juga dapat diakses melalui browser web dan perangkat mobile, membuatnya lebih mudah dijangkau dan digunakan.Â
Contoh penggunaan FlowImmersive dapat ditemukan pada akhir Januari tahun 2020, dimana FlowImmersive digunakan dalam menangani data COVID-19. Selama tahun 2020, khususnya pada Oktober & Desember, FlowImmersive berhasil mendapatkan 9 juta views dalam video mereka yang mendemonstrasikan penggunaan serta dampak AR & VR dalam menangani data COVID-19.Â
Dengan memanfaatkan data dari data warehouse, FlowImmersive mengubah data medis yang rumit menjadi informasi yang intuitif dan dapat diakses, sehingga meningkatkan pemahaman publik dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data selama pandemi.
Dibalik kelebihan - kelebihannya, integrasi VR dengan data warehouse tentunya memiliki kekurangannya sendiri. Kinerja sistem menjadi kendala utama karena aplikasi VR memerlukan komputer berspesifikasi tinggi untuk berjalan optimal, belum lagi apabila diintegrasikan dengan data warehouse yang dapat berisi jutaan data. Rumitnya development juga menjadi tantangan karena membutuhkan keahlian khusus dalam pembuatan aplikasi VR dan integrasi data warehouse. Selain itu, adaptasi untuk pengguna yang belum terbiasa menggunakan VR juga mungkin memerlukan waktu. Namun, kendala - kendala ini bukanlah menjadi alasan untuk sebuah organisasi, perusahaan, ataupun individu untuk menolak mengintegrasikan data warehouse mereka menggunakan VR. Saat ini, tentunya para ahli di bidang VR & data engineering sedang berlomba - lomba untuk menemukan solusi yang dapat memecahkan kendala - kendala ini.Â
Integrasi VR dengan data warehouse membuka peluang baru dalam analisa data imersif, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan data kompleks dalam lingkungan 3D yang intuitif. Perusahaan seperti Virtualitics, BadVR, dan Flow Immersive telah memanfaatkan teknologi ini: Virtualitics menyediakan platform analisis data yang terhubung langsung ke data warehouse cloud untuk visualisasi multidimensi; BadVR membantu petugas pemadam kebakaran di California menganalisa data kebakaran dan cuaca secara real-time dalam 3D; dan Flow Immersive mengubah data medis COVID-19 yang kompleks menjadi informasi intuitif yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data.Â
Meskipun tantangan seperti kinerja sistem yang tinggi, kompleksitas pengembangan, dan adaptasi pengguna masih ada, para ahli di bidang VR dan data engineering terus mencari solusi untuk mengatasi hambatan tersebut, menjadikan integrasi VR dan data warehouse sebagai inovasi penting dalam visualisasi dan analisa data.
Sumber:
Virtualitics. (2023). Immersive Data Analytics Platform. Diakses dari https://www.virtualitics.com
Smith, J. (2022). Integrating Virtual Reality with Data Warehousing for Enhanced Data Analysis. Journal of Data Science and Technology, 15(3), 245-260.
Lee, A., & Chen, L. (2023). 3D Data Visualization in Virtual Reality: Benefits and Challenges. International Journal of Information Management, 39, 112-125.
NASA Spinoff. (2023). How NASA Technology Helps Solve Complex Data Challenges. Diakses dari https://spinoff.nasa.gov
BadVR. (2023). Advanced VR and AR Solutions for Data Visualization. Diakses dari https://www.badvr.com
Flow Immersive. (2023). Data Storytelling with VR and AR. Diakses dari https://www.flowimmersive.com
Frontiers in Public Health. (2020). Using Augmented and Virtual Reality to Manage COVID-19 Data. Diakses dari https://www.frontiersin.org
Fox News. (2023). Fighting California's future wildfires with revolutionary new VR technology. Diakses dari   https://www.foxnews.com/tech/california-wildfires-fighting-technology
Nguyen, T., & Patel, D. (2023). Overcoming Challenges in VR and Data Warehouse Integration. Journal of Information Technology, 45(1), 75-89.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H