Mohon tunggu...
Revo Samantha
Revo Samantha Mohon Tunggu...

Revolusi tiada henti www.pintargoblok.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Konyol Kontemporer Revo Samantha

25 September 2014   09:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah kenapa akhir akhir ini
Tulisan yang paling aku muak adalah puisi
Terutama puisi yang ditulis orang lain
Yang aku muak
Mereka adalah para pendusta
Mereka berbohong melalui puisi
Mereka mengada-ada
Menulis sesuatu yang bukan diri mereka
Mereka menjadi badut
Mencari-cari kata manis
Menyusun teka teki silang
Mengaduk-aduk vokal dan konsonan
Ah .. dasar ABG
Puisi norak

Aku tidak bermaksud menghina mereka
Tapi hanya ingin menampar saja
Jika ingin menulis puisi
Jangan berdusta

Cara menulis puisi,
Tidak perlu diajarkan
Karena puisi itu cermin
Bagaimana diri mereka didalam
Maka itulah yang tertulis
Tidak perlu tutorial cara menulis puisi
Tidak perlu guru menulis puisi
Apalagi grup dan komunitas para penggila puisi
Itu semua hanya omong kosong yang dibesar-besarkan

Ya Tuhan yang Maha Terkutuk
Kenapa aku jadi menulis kurang ajar begini
Sedang Engkau tidak pernah ajarkan
Ah kenapa aku juga bertanya pada Tuhan
Sedang aku tahu Dia tulis dan buta uruf
Kupikir, ini pasti kerja Iblis Laknatullah
Bukankah kerja Iblis adalah menghasut manusia?
Apalagi manusia yang jarang sholat seperti saya
Iya kan?

Demikianlah puisi konyol kontemporer ini saya tulis apa adanya
Tanpa paksaan dari siapapun
Apalagi pesanan dari siapapun
Termasuk bukan dalam rangka untuk mengikuti lomba apapun
.
.
Sudah jelas bukan penyair
Revo Samantha
.
.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun