Mohon tunggu...
Revo Samantha
Revo Samantha Mohon Tunggu... -

Revolusi tiada henti www.pintargoblok.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Baru Membasmi Prostitusi

14 November 2015   20:36 Diperbarui: 14 November 2015   20:38 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahukah anda kenapa segala yang dilakukan pemerintah dan ulama dalam membasmi prostitusi selama ini tidak pernah berhasil? Sebabnya karena cara yang mereka lakukan, tidak merujuk pada tulisan ini.

Prostitusi itu terjadi,
Karena perkawinan dua jenis kelaparan
Kelaparan finansial dan kelaparan seks
Para penjual seks, lapar uang
Sedang para pelanggan, lapar penyaluran birahi

Jika kedua hal itu tidak diatasi,
Maka sampai hari kiamat, bahkan sampai Tuhan wafat
Prostitusi akan tetap ada

Lalu bagaimana cara mengenyangkan dahaga finansial para penjual seks?
Nah ini menyangkut bagaimana cara mencari uang
Ini tentang bisnis
Dan sudah banyak dibahas dimana-mana
Yang jarang dibahas adalah, bagaimana cara mengatasi kelaparan seks
Padahal masalah ini sangat umum, tapi jarang muncul secara blak-blakan

Kelaparan seks, adalah makhluk melankolis yang takut menampakkan diri
Dia selalu berjuang untuk menyembunyikan diri
Diluar, tampak tak bermasalah
Tapi didalam, benar benar lapar
Birahi terpendam

Solusinya adalah
Beri pencerahan pada manusia,
Bahwa seks itu penting
Bahkan lebih penting dari uang
Tidak ada yang perlu dikutuk terhadap seks
Mengutuknya, sama dengan mengingkari hidup itu sendiri
Karena itu dorong mereka untuk enjoy menyalurkan seksnya tanpa beban
Misalnya dengan pasangan hidupnya,
Atau dengan tangannya sendiri
Rumusnya, salurkan!
Bagaimanapun caranya
Karena seks yang tersalur, tidak akan menuntut lebih
Dan tidak mengakibatkan efek samping pada mental kepribadian

Pakar Onani
Revo Samantha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun