Mohon tunggu...
Revo Samantha
Revo Samantha Mohon Tunggu... -

Revolusi tiada henti www.pintargoblok.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sebab Saya Suka Kabut Asap Terus Berlanjut

28 Oktober 2015   06:47 Diperbarui: 28 Oktober 2015   08:33 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gara-gara kabut asap yang semakin tebal
Banyak orang jadi enggan keluar rumah
Mereka lebih memilih untuk tetap berdiam dalam ruangan
Agar udara yang sudah tidak sehat
Tidak meracuni kesehatannya
Tapi akibatnya, banyak aktivtas kehidupan sehari hari jadi macet
Bahkan kegiatan belajar mengajar para siswa
Sengaja diliburkan setiap kabut asap menebal

Tapi saya, justru sangat menikmati bencana kabut asap
Karena bisnis saya, warnet
Anak-anak, jadi betah di warnet saya
Mereka yang tidak begitu candu main game
Jadi dipaksa oleh kabut asap agar untuk tetap bertahan di depan komputer
Apalagi jika kabut asap sudah bersekutu dengan hujan
Maka banjirlah warnet saya oleh aliran pengunjung
Hasil akhirnya, omset saya meningkat

Lalu dimana kepedulian saya atas bencana ini?
Seperti yang dilakukan umumnya manusia di muka bumi ini?
Baik di dunia nyata apalagi di internet?
Yang kerjanya setiap waktu mengeluh dan mengutuk?

Terus terang saya tidak memikirkannya
Yang saya pikirkan,
Bagaimana caranya agar penghasilan saya meningkat dari waktu ke waktu
Itulah yang paling realistis untuk diri saya saat ini
Kecuali jika saya sudah kaya
Atau sudah menjadi seorang Penguasa
Maka baru aksi saya menjadi berarti
Misalnya, dengan kekuasaan saya,
Saya akan mengangkap pelaku pembakaran hutan
Lalu membakar mereka hidup hidup
Tapi jika saya masih seperti saat ini, masih melarat dan tidak berkuasa
Maka saya tidak akan menulis keluh kesah sok peduli dan sok bijak tentang semua itu

Paham?

Revo Samantha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun