Mohon tunggu...
Revo Samantha
Revo Samantha Mohon Tunggu... -

Revolusi tiada henti www.pintargoblok.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Perbedaan Sadis Antara Berpikir dengan Meyakini

18 Januari 2015   06:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berpikir artinya adalah mengobrak-abrik segala sesuatu
Objek pikiran, dianalisa, dibandingkan, dipertimbangkan, lalu diputuskan
Karena itu segala sesuatu, tidak bisa lewat diterima begitu saja
Melainkan, akan dicabik-cabik, akan dijungkirbalikan dari berbagai arah
Setelah itu, baru ditemukan kesimpulan dan keputusan apakah sesuatu itu akan diterima, atau ditolak. Dia, adalah martir yang menggilas segala sesuatu. Dia adalah satpam atas sadar akan segala tamu informasi dan gagasan baru sebelum dipersilahkan masuk ke gudang bawah tanah alam bawah sadar

Sedang meyakini,
Artinya adalah menerima segala sesuatu tanpa dipikirkan
Yang bekerja, adalah refleks emosional psikologis
Bersifat spontan, tiba tiba.
Tidak ada filter kritis.
Segala sesuatu, diaminkan begitu saja
Tanpa analisa rasional.
Karena itulah meyakini itu adalah kerja budak

Dengan memahami perbedaan keduanya
Anda akan bisa menampar diri anda sendiri
Apakah kesadaran anda hari ini adalah akumulasi total dari hasil berpikir,
Atau dari meyakini.
Jika lebih banyak karena berpikir, itu artinya anda manusia yang berpikir. Yang kritis.
Tapi jika sumbernya melulu dari meyakini
Maka itu artinya anda manusia lugu.
Primitif dan goblok

Sekian

Revo Samantha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun