Mohon tunggu...
REVO NOVANDRA
REVO NOVANDRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi cari pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Pentingnya Membaca Kritis di Era Digitalisasi

21 Oktober 2024   19:40 Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

I. Pendahuluan

A. Pengenalan Isu

Kita hidup di era digitalisasi di mana informasi dapat dengan mudah disebarkan hanya dalam hitungan detik. informasi mengalir deras bagai air bah yang tak terbendung. Setiap detik, jutaan konten baru diunggah ke internet, mulai dari artikel berita, postingan media sosial, hingga video viral. Di sinilah kemampuan membaca kritis menjadi sangat penting.

B. Latar Belakang

Di era digitalisasi ini, arus informasi mengalir tanpa henti melalui berbagai platform media. Dari media sosial hingga situs berita, internet menyediakan akses instan ke berbagai jenis informasi. Namun, bersama dengan manfaat ini, muncul tantangan baru yaitu bagaimana kita dapat memilah informasi yang akurat dan relevan dari informasi yang menyesatkan atau palsu? Di sinilah kemampuan membaca kritis menjadi sangat penting.

Di era digital yang penuh dengan informasi, kemampuan membaca kritis menjadi semakin penting. Ledakan informasi yang tersedia secara online membuat kita dihadapkan pada berbagai jenis konten, mulai dari berita, opini, hingga iklan yang tersamar sebagai artikel informatif. Dalam situasi ini, membaca kritis menjadi keterampilan yang sangatberguna. 

C. Tujuan

Artikel ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya kemampuan membaca kritis di era digitalisasi. Selain itu, artikel ini juga akan membahas tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan kemampuan membaca kritis serta strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkannya. Juga menguraikan pentingnya keterampilan membaca kritis dalam menghadapi tantangan informasi di era digital. Dengan memahami pentingnya membaca kritis, diharapkan kita dapat menjadi pengguna informasi yang lebih cerdas, berhati-hati, dan bertanggung jawab. 

II. Pembahasan

Artikel ini menyoroti pentingnya literasi dalam era digital dengan fokus pada pengembangan berpikir kritis. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa literasi digital menjadi landasan kritis untuk mengasah kemampuan berpikir kritis di tengah kemajuan teknologi. Dalam konteks konsep atau teori, hasil penelitian ini terkait erat dengan teori literasi kritis dan teori berpikir kritis yang menggaris bawahi pentingnya pemahaman mendalam terhadap informasi digital. 

Menurut kompasiana.com ,kemampuan membaca kritis menjadi keterampilan yang semakin penting bagi setiap individu. Hoaks atau berita palsu dapat dengan cepat merajalela dan menyebabkan kebingungan, kerusuhan, bahkan mengancam keamanan di masyarakat. Di tengah gelombang informasi yang meluap, membaca kritis dapat menjadi penangkal yang kuat terhadap hoaks dan informasi palsu. Membaca kritis bukan hanya sekedar membaca dengan teliti, tetapi juga mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang kita terima. 

Prof. Dr. Purnawan Basundoro, SS, M. Hum Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga , menjelaskan bahwa tujuan utama dari kuliah ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi tantangan masa depan yang tidak dapat diprediksi. "Masa depan adalah sesuatu yang tidak bisa kita prediksi. Oleh karena itu, satu-satunya cara agar kita bisa menghadapinya dengan baik adalah dengan berpikir kritis," ujar Prof. Purnawan. 

Apa Itu Membaca Kritis?

Membaca kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi teks secara mendalam. Ini melibatkan lebih dari sekadar memahami kata-kata yang tertulis; ini tentang mempertanyakan asumsi, mengidentifikasi bias, dan menilai kredibilitas sumber informasi. 

Membaca kritis adalah proses aktif dalam menganalisis, mengevaluasi, dan menginterpretasi informasi yang dibaca. Ini melibatkan tidak hanya pemahaman literal terhadap teks, tetapi juga kemampuan untuk:

1. Mengidentifikasi argumen utama dan bukti pendukung 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun