Mohon tunggu...
fahrur rozi
fahrur rozi Mohon Tunggu... -

mahasiswa tingkat akhir fakultas ilmu sosial dan politik universitas padjadjaran bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agenda Kunjungan Obama (Sebuah Analisis)

10 November 2010   01:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*** Presiden Obama memang pernah tinggal di Indonesia. Akan tetapi, tentunya amat sempit jika kita beranggapan bahwa motif kunjungan Obama ke Indonesia hanya untuk bernostalgia belaka. Memang susah untuk menebak secara tepat apa gerangan motif kunjungan Obama ke Indonesia tanggal 9 s.d 10 ini mengingat bahwa kunjungan seorang presiden ke negara lain adalah bagian dari manuver politik, yang mana makin susah terbaca manuver politik sebuah negara maka makin tinggi daya tawar negara tersebut. Tapi setidaknya dari gelagat-gelagat yang ada bisa kita baca apa saja motif kunjungan Obama ke negeri ini. Dalam Kunjungannya, Obama setidaknya akan mengikuti 6 (enam) agenda;

  1. Pertemuan bilateral Bilateral
  2. Konferensi pers
  3. Jamuan Makan malam
  4. Pidato di Kampus UI
  5. Kunjungan lokasi, ke TMP Kalibata dan Masjid Istiqlal, serta
  6. Dialog bisnis dengan pengusaha

Jika diklasifikasikan menurut target politik yang ingin dicapai, maka 6 rangkaian agenda obama di atas bisa dikelompokkan menjadi tiga target;

  1. Pengarahan
  2. Pencitraan
  3. Pengopinian

PENGARAHAN Inilah sesungguhnya motif utama kunjungan obama. Pertemuan bilateral (saya lebih suka menyebutnya Pengarahan bilateral), dialog bisnis, dan jamuan makan malam akan penuh dengan nuansa  pengarahan dan evaluasi presiden Obama atas presiden SBY. Praktisnya lihat saja apa panggilan SBY kepada Obama; YANG MULIA BAPAK PRESIDEN OBAMA. Waww..ingat!, tidak pernah seorang presiden indonesia memanggil yang mulia kepada presiden lain, terkecuali presiden tersbut adalah 'atasannya.' Hal ini dkuatkan oleh paling tidak enam alasan strategis; Pertama; Amerika membutuhkan bantuan signifikan dari negara-negara ‘satelit’ untuk bisa pulih dari krisis ekonomi yang saat ini masih sedang melanda Amerika. Sederhananya, Amerika akan memastikan kepentingan ekonomi AS di Indonesia harus dijaga, kemudian juga perusahaan Amerika harus lebih dipermudah dalam menguasai sumber daya alam baru di indonesia. Kedua; Presiden Obama berkepentingan untuk secara langsung memberikan perintah dan arahan teknis kepada Presiden indonesia untuk mem-blok atau setidaknya mengurangi hegemoni ekonomi Cina. Paling tidak, jika presiden SBY tidak bersedia membatalkan ACFTA (Kerjasama ekonomi bebas ASEAN-CINA), SBY harus mau meng-gol-kan NAFFTA (Kerjasama ekonomi bebas Amerika-Asia Pasifik) Ketiga; Tahun depan (2011), AS berencana untuk membuat pangkalan militer di Kepualuan Guam dekat Australia. Otomatis Armada tempur AS akan sering melewati wilayah laut dan udara Indonesia. Untuk itu, pemerintah Indonesia harus memberikan izin, selain harus juga ikut mengamankan mobilitas armada Amerika dari gangguan bajak laut terutama di Selat Malaka. Keempat; Terkait hegemoni ekonomi investasi AS. Ini masih menjadi tema paling strategis bagi AS. Terkait itu, Obama akan menekan indonesia untuk; menjaga dan melindungi perusahaan-perusahaan tambang AS, memaksa Pemerintah indonesia  memberikan jatah konsesi Blok ALPHA dan BETHA di Natuna kepada perusahan ‘BUMN’ Amerika Chevron, serta besar kemungkinan akan ‘mewajibkan’ presiden SBY memberikan jatah 20 % saham PT. Krakatau Steel kepada Perusahaan AS. Obama juga sepertinya akan menekan pemerintah indonesia untuk segera mengesahkan UU Kelistrikan supaya asing bisa measuk ke bisnis listrik. Revisi UU ritel pun sepertinya akan menjadi tema pengarahan Obama karena Seperti kita ketahui bersama saat ini UU Ritel masih membatasi liberalsasi investasi perusahaan ritel asing. Kelima; Obama akan menekan indonesia supaya mempererat hubungan diplomasi dengan Israel. Bukan rahasia umum bahwa Obama dan Amerika adalah ‘anjing herder’ nya Israel. Sejauh ini hubungan Israel-Indonesia baru sebatas hubungan dagang yang ditandai dengan pembukaan kantor dagang Israel di jakarta. Obama (atas tekanan israel) penting untuk memdorong pemerintah Indonesia supaya segera meningkatkan hubungan diplomasi dengan israel melalui pembukaan Kedutaan besar Israel di jakarta. keenam; kita juga tidak bisa melupakan NAMRU-2. Lihat saja nanti, besar kemungkinan pasca kunjungan Obama proyek NAMRU 2 akan dilanjutkan kembali bahkan akan ditingkatkan. PENCITRAAN Agenda Kunjungan ke UI, Masjid Istiqlal, dan ke TMP Kalibata, dengan terang bisa kita simpulkan sebagai agenda Pencitraan Obama. Obama ingin terlihat friendly, humanis, dan solider. Obama ingin menunjukkan kepada publik indonesia bahwa dia ramah, besahabat, peduli, dan intelektualis. Ironisnya, banyak dari kita yang termakan politik pencitraan ini. Karena pencitraan yang gencar oleh media, akibatnya kita jadi lupa bahwa Amerika dan Obama bertangung jawab atas pembunuhan jutaan orang di irak dan afganistan. kita jadi lupa bahwa obama memdukung penuh pembantai israel atas saudara-saudra kita di palestina. Kita juga jadi lupa, bahwa obama datang ke indonesia untuk menguras kekayaan-kekayaan kita. PENGOPINIAN Simak saja, konten Pidato obama Di kampus UI nanti dan Konfrensi Pers Obama kemarin, yang tidak lepas dari pengopinian AS sebagai sahabat dekat indonesia, AS sebagai Kiblat dan suri tauladan terbaik bagi negeri ini, dan AS sebagai pelindung dan pengayom terbaik bagi bangsa ini. Lebih praktis, obama sepertinya juga akan beropini sehalus dan se-elegan mungkin supaya kebijakan amerika yang melanjutkan perang di irak dan afganistan bisa terus didukung oleh rakyat indonesia. Obama juga akan menekankan pentingnya keberlanjutan mega proyek “War on Terrorism; War on Islam.” Di sisi yang lain Obama juga akan menekankan pentingnaya demokratisasi di negeri –negeri islam, pentingnya dialog islam-barat, serta akan menganjurkan supaya semakin banyak pemuda-pemuda indonesia yang menuntut ilmu ke amerika ** Berdasarkan berbagai analisis yang ada serta dikuatkan oleh pendapat Banyak intelektual bijak di negeri ini, maka sangat jelas Mr. Obama datang sebagai Atasan bukan sebagai teman teman! Allahu a’lam [] Fahrur Rozi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun