Mohon tunggu...
Thomas Warga Bangsa
Thomas Warga Bangsa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seperti ini

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tafsir Makna Kedaulatan Bangsa dari Toni Blank

20 Oktober 2013   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:16 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1382261797130112363

Tafsir Makna: Kedaulatan Bangsa dari Toni Blank Pada suatu titik, Saya berusaha menelaah, mencari suatu tafsir makna akan Kedaulatan Bangsa.  Secara khusus, saya mengambil satu sumber yang sudah amat terkenal didunia maya ini, dari Mas Toni Blank yang saya kagumi, dan banyak digemari khalayak dunia maya.

Adapun untuk mempermudah telaah Tafsir makna tentang Kedaulatan Bangsa, saya akan menyertakan script lengkap wawancara dengan Mas Toni Blank, dan diikuti tafsir makna yang saya reka-reka sebisa mungkin dari pendapat beliau.

Tafsir makna ini merupakan pendapat pribadi, jadi tidak ada paksaan sama sekali untuk mempercayainya, semuanya terserah kerelaan masing-masing pembaca. Sebagai catatan, untuk memudahkan pembaca dalam memilah antara script wawancara dan tafsir makna, maka saya tuliskan legendanya disini: keduanya sama-sama dituliskan menggunakan jenis huruf Times New Roman, 12, bedanya Script wawancara ditulis dalam warna hitam, sedangkan tafsir makna ditulisdalam warna hijau.

Kedaulatan Bangsa

Kedaulatan Bangsa menurut Tony Blank adalah : Kedaulatan itu ialah kedaulatan yang mempunyai suatu hak wewenang untuk memimpin suatu government atau linier atau Pemerintahan yang memimpin secara Adil, Makmur, yang tidak bisa terinjak-injak oleh suatu peradaban dunia dari jaman ke jaman. Ini persis seperti cita-cita Bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD’45: Pemerintahan yang mampu mewujudkan suatu Masyarakat Adil Makmur yang berdaulat. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga Keadulatan Bangsa Indonesia Menurut Tony Blank, untuk menjaga kedaulatan rakyat Indonesia yang diinjak-injak oleh bangsa lain maka kita mempunyai sikap front tegas, yaitu suatu front yang mempunyai satria, pembela bangsa yang sejati, untukmempertahankan atau mencarikan suatu kebenaran bahwa Bangsakulah yang Merdeka ! Suatu Kemerdekaan hanya bisa diisi dan dilanjutkan oleh para satria.Bukan dalam arti wangsa ksatria (militer), melainkan jati diri anak bangsa ini haruslah menjunjung tinggi nilai-nilai kstaria, yakni: tegas, jujur -- nggak plintat-plintut, dan terutama selalu menegakkan kebenaran dan keadilan.

Untuk mengatasi krisis Kedaulatan Bangsa Ketika ditanya, untuk mengatasi krisis kedaulatan bangsa, apakah perlu dengan berperang ?, Tony Blank menjawab : Menurut saya, ada yang pro dengan menggunakan  perang, ada yang pro dengan tidak menggunakan perang.  Dan aku hanya menggunakan sebuah pro, pro perang tetapi mencarikan tidak menggunakan perang.  Yaitu mencarikan suatu front love, yang strike set yang mencari nilai sebuah karya atau mempunyai nilai bahwa anak-anakku bisa mengalahkan suatu karya dari negara lain. Perang adalah mekanisme mempertahankan diri.Jika angkara dilawan angkara, maka yang terjadi keduanya akan lebur menjadi abu, musnah menjadi angkara.Maka yang perlu diingat adalah Perang tidak boleh mengedepankan hawa nafsu.Perang haruslah dilandasi cinta, cinta akan kedamaian.Perang abad ini adalah perang tanding karya nyata, yang bisa menciptakan jurus migunani, akan mengalahkan bangsa lain. Apa yang akan dilakukan jika negara lain menyerang Indonesia. Merespon pertanyaan jika negara lain menyerang Indonesia, Tony Blank menjawab : Saya akan bertindak tegas, dan akan membuat thunderbalt sprinter, serangan balik yang target off dan menusuk seluruh bagian nadi dalam suatu linier yang kuidamkan, yaitu strike set atau up to date yang  mempunyai  One day in your eyes ; No War, No Death, yang mempunyai suatu bahwa perang itu mati, tetapi nilainya hidup, dan manusianya harus hidup. Dan aku harus mencarikan titik nominal inti yang dalam keadaan perang  selalu diup criminal atau kriminal di udara yang mempunyai titik inti.   Dan apabila mempunyai suatu linier inti itu terjatuhkan, nilainyapun berubah, sebuah nilai satu, satu poin yaitu dalam Bom Technologi  Das War ! Menyambung tafsir di atas, perang dengan karya nyata yang migunani.Perang tanpa senjata, sehingga tak perlu ada yang mati.Jurusnya adalah membunuh angkara, manusianya tetap hidup.Ini tentang ide, bagaimana bangsa yang besar tidaklah takut akan perbedaan, ide, ideologi, atau apapun juga, sebab dengan ide anak-anak bangsa juga bisa menjadi pemenang. Ide dilawan dengan ide.Demi kemanusiaan, demi kedaulatan hidup.

Impian agar Indonesia tidak diremehkan negara lain Ketika disinggung soal mimpian,  agar Indonesia tidak diremehkan negara lain, Toni Blank menyampaikan bahwa Ia ingin mencarikan suatu kemapanan yang alami.   Untuk menunjukkan kepada dunia lain, bahwa aku wakil anak berkembang Indonesia yang akan mengalahkan suatu dunia dengan sebuah nilai dan karya. Ya, kemapanan alami, yang tidak merusak alam.Bukan eksploitasi kekayaan bangsa, baik berupa kekayaan alam, apalagi sumber daya manusia.Apakah waras ketika kemerdekaan diisi dengan penjajahan rakyat sendiri ?.Bukankah dulu Bapakbangsa pernah mengumandangkan pentingnya Generasi Muda dengan : Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia ! Lupa ? Jas Merah ! ....

Wilayah Perbatasan Ketika diajak berandai-andai jika menjadi Petugas Wilayah Perbatasan, Toni Blank menjawab : Untuk menjaga perbatasan Indonesia aku hanya akan menjaga sebuah yaaa seadanya, tetapi bisa melindungi segala-galanya dan dikagumi oleh dunia. Dan mampu mengalahkan, dia tidak bisa menerobos ke Indonesia, melainkan Indonesia bisa menerobos dengan hanya memboxer untuk mencari sebuah titik nominal yang ayah ibuku harapkan.  Suatu one day in your eyes target top. Penyakit itu bertebaran disekeliling kita.Tapi jika tubuh kita sehat, maka penyakit tidak akan mampu masuk ke dalam tubuh dan mengalahkan kita.Itu poin pertama, yakni Jika perut rakyat kenyang, jika otak rakyat terisi jadi cerdas, penyakit dariluar tidak akan mampu mempengaruhi bangsa ini.Tapi kalau perut lapar, rakyat bisa lari pergi demi sesuap nasi, meski dengan resiko digebuki dan disiksa penguasa sana.Mau maju ?Jangan menyia-siakan rakyat. Ayah – cita-cita yang digariskan Ayah Pendiri yang mendirikan Bangsa Ini, ingat Ibu – Ibu Pertiwi yang menyediakan apa yang bangsa ini butuhkan untuk maju dan sejahtera, adil dan makmur. Ingat itu, atau mau diceblek bokongmu ?! [caption id="attachment_286467" align="alignnone" width="300" caption="Mas Toni Blank. Sumber : elwala.blogspot.com"][/caption] Saran untuk Pemerintah Indonesia Supaya harga diri Bangsa Merah Putih tidak diinjak-injak, harap bertindak tegas, dan mempunyai komitmen solution bahwa ayah yang mempunyai tanggungjawab, dan putra-putrimu hanya membantu semaksimal mungkin untuk menyelesaikan masalah ini, yang mempunyai konflik berkepanjangan, dan tidak menimbulkan suatu front yang berlarut-larut hanya menimbulkan banyak korban  yang tidak kita kehendaki. Pemimpin harus tegas.Tegas bukan berarti galak, dengan mimik muka ngotot, bibir mecucu, tunjuk muka dengan mata melotot !Bukan itu.Kalau yang begitu saja nggak paham, belum saatnya memimpin.Belajar jadi ayah yang baik dulu saja ya ... Kesimpulan Who has bester Separatos Republik Ina! Jangan takut dengan suatu kepicikan dan kebodohan, jangan takut dengan suatu kata bunika kriminal.  Gunakanlah berani dalam suatu kebenaran cinta yang berdaulat untuk kepentingan dan kemapanan hidup bersama.

Dirgahayu Republik Ina ! Saparatos who has best thank come you, valentine day, merry christmas, long top forever young.So free so hope, Merdeka ! Blank ... Bisa jadi istilah istilah nyleneh Mas Toni Blank : ‘Hari Kasih Sayang’, ‘Natal’ atau ‘Kelahiran Kembali’, semacam juga ‘Merdeka!’, ‘Re-Publik’, hanya sekedar harapan kosong yang diwacanakan terus-menerus.Sementara realitanya, pemimpin buta menuntun rakyat buta, untuk terjerembab pada jurang teramat dalam yang sama, dan meneruskan Takdir Perkeledaian yang melingkar tiada habisnya.Bedanya Sang Pemimpin dan keluarga serta handai tolan, barangkali sudah mengenakan parasut. Begitulah, ungkapan-ungkapan muluk dan terkesan suci, dari para penguasa Demi rakyat, Demi cintaku pada tumpah darah, Pada Ibu Pertiwi, hanya pepesan kosong, Pencitraan doang ! Realitasnya, seperti biasa, rakyat masih berkutat pada: lapar perut - kepala kosong – hidangan lezat negeri kapitalis, bernama eksploitasi. Demikian tafsir Separatos dari Mas Toni Blank yang dapat saya tuliskan, semoga bermanfaat bagi Kedaulatan Bangsa Republik Indonesia. Separatos !

Thomas.Pras, 20 Oktober 2013.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun