Mohon tunggu...
Fahruddin Fitriya
Fahruddin Fitriya Mohon Tunggu... Jurnalis - Redaktur

Kita akan belajar lebih banyak mengenai sebuah jalan dengan menempuhnya, daripada dengan mempelajari semua peta yang ada di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harap Tenang Ada Ujian

15 April 2012   22:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HARAP TENANG ADA UJIAN !!!

Itulah empat kata sakral yang sangat mudah kita jumpai semenjak zaman bahula hingga kini dan entah sampai kapan. ketika mereka para siswa terutamanya kelas 6, 9 dan 12 sedang menempuh ujian sekolah hingga ujian nasional.

Yang mengusikku saat ini, mungkinkah dari sebuah ketenangan, dari sebuah kesunyian, bahkan dari sebuah kesenyapan akan menjadikan mereka yang menempuh ujian dapat memperoleh hasil akhir seperti yang diharapkan yakni, "Memuaskan" dan "Lulus".

Apakah semua adik-adik, anak-anak, dan semua siswa di republik ini terdiri dari makhluk yang sejenis, yakni makhluk yang sangat membutuhkan ketenangan dalam mengerjakan soal-soal ujian...?

Apakah ketika mereka nanti menjadi seorang ketua Dewan, seluruh anggota diharap diam dan tenang, karena sang ketua sedang menyelesaikan tugas kedewanan...?

Apakah ketika mereka nanti jadi pedagang, seluruh pelanggan dan konsumen diharap diam dan tak berisik karena sang pedagang lagi sibuk menghitung total belanjaan para pelanggannya tersebut...?

Apakah siswa kita adalah para robot yang harus tercetak rapi sesuai dengan cetakkan yang telah kita persiapkan...?

Aan masih banyak apakah... apakah yang lainnya...

Demikianlah keadaan sekolah kita, untuk terpenuhinya ketenangan tersebut maka para siswa yang lain, yang tidak sedang menempuh ujian harus diliburkan atau bahasa halusnya belajar di rumah.

Bagaimana dengan nasib mereka yang mampu berpikir optimal dalam keramaian?

Bagaimana dengan mereka yang terbiasa berpikir dalam hiruk pikuk hilir mudik langkah kaki berlarian di sepanjang koridor sekolah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun