Warta - Partai berlambangkan pohon beringin hampir diskualifikasi dalam pilkada 2015 mendatang , karena tragedi dualisme golkar antara kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono berkepanjangan menjadi proses yang mengkarat tanpa titik ujung penyelesaian .
Dualisme Golkar ditandai dengan adanya pelaksanaan Musyawarah Nasional ( MUNAS ) oleh masing-masing kubu di tempat dan waktu yang berbeda .MUNAS Golkar kubu Aburizal Bakrie dilaksanakan pulau Dewata , Bali sedangkan MUNAS Golkar kubu Agung Laksono dilaksanakan di Ancol , Jakarta .Pada awalnya hasil MUNAS masing-masing kubu tidak mendapat pengakuan yang sah dari pemerintah , sehingga sempat terjadinya pertikaian antara dua kubu dalam partai Golkar sampai ke tingkat Mahkamah Agung ( MA ).
Setahun lamanya dualismeyang terjadi dalam partain Golkar ( Desember 2014 - Maret 2015 ), akhirnya Yasona H laoly menteri Hukum dan HAM ( Menkumham ) mengeluarkan suatu keputusan yang sah dengan memenangkan dan membenarkan hasil MUNAS partai Golkar adalah MUNAS kubu Agung Laksono .Proses ini telah melewati dari tingkat Pengadilan Tinggi hingga ke Mahkamah Agung ( MA ) dan dikembalikan ke Mahkamah Partai Golkar .
Semenjak disahkannya kubu Agung Laksono sebagai hasil MUNAS yang sah dalam tubuh partai Golkar , maka sejak itulah partai Golkar terbebas dari belenggu para petinggi partai yang berusaha menguasai partai berlambangkan pohon beringin ini demi kepentingan golongan .Para petinggi tersebut yang terkenal dengan istilah " para jendral kampret " sempat meneriakkan seruan " istana kmpret " bagi mereka yang duduk di sekitar lingkungan istana dalam membantu kinerja pemerintahan jokowi .
Pada kesempatan ini Agung Laksono yang disahkan oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam tubuh partai Golkar , mempunyai kesempatan memberi respon balik atas seruan " istana kampret " yang diutarakan para " jendral kampret " sebagai kubu yang kalah dan tidak diakui dalam tubuh partai Golkar . Agung Laksono dalam safari politiknya kerap mengucapkan " saat ini partai Golkar sedang melakukan reformasi struktur kepengurusan internal partai , dengan membersihkan oknum-oknum yang mempunyai jiwa seperti jendral kampret ".
Struktur pengurusan baru partai Golkar dibawah kepemimpinan Agung Laksono , sebagai hasil reformasi kepengurusan internal diantaranya Yusuf Kartanegara sebagai Dewi Ayu Trisna sebagai bendahara partai Golkar .
Dalam safari politik partai Golkar dibawah pimpinan Agung Laksono sangat disambut dengan antusias oleh para kader partai lainnya khususnya partai2 yang terkabung dalam koalisi Indonesia hebat . Dalam hal ini menunjukkan koalisi Indonesia Hebat akan bertambah satu kekuatan dalam menjalankan roda pemerintahan dibawah kepemimpinan presiden Jokowi .
Kemenangan Kubu Agung Laksono yang diakui sah oleh pemerintah merupakan langkah "Skak Match" buat #JendralKampret Golkar yang selalu melakukan serangan kepada pihak pendukung Istana Bogor. Mengapa Istana Bogor ??? Karena Presiden Jokowidodo saat ini lebih betah berkantor di Istana Bogor dibandingkan dengan di Istana Merdeka Jakarta # T 14 Z #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H