Mohon tunggu...
I-Sis
I-Sis Mohon Tunggu... -

Saatnya Buka Mata dan Buka Telinga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lahirnya Koalisi Prabowo SBY, Kekuatan Terbaru di Parlemen

4 Oktober 2014   10:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:26 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412368519982303032

Warta - Sifat Mendua dari Partai Demokrat atas Skenario Presiden SBY di akhir masa jabatannya berhasil membangkitkan kembali Kekuasaan Orde Baru dibawah kendali Koalisi Prabowo Subyanto.


Ketua DPP PDI Perjuangan Aria Bima mengemukakan bahwa Dua buah Perpu yang dikeluarkan oleh Presdien SBY adalah bagian lanjutan Skenario dari SBY untuk membangun kekuasaan baru di parlemen bersama Koalisi Prabowo. Aria menilai Perpu yang dikeluarkan bukan karena hal yang mendesak sesuai dengan Aturan Mahkamah Konstitusional mengenai landasan dikeluarkannya Perpu oleh Presiden. Perpu itu hanya bagian pencitraan untuk mengelabui Rakyat Indonesia ujar , Aria Bima pada Kamis (2/10/2014) di Gedung DPR MPR Senayan Jakarta.
Strategi baru yang dibangun oleh SBY untuk memperpanjang kekuasaannya di Indonesia melalui parlemen boleh dibilang jitu, ini merupakan bagian skenario dari Demokrat untuk tetap memperoleh hak di pemerintahan atas kekalahannya mutlak dalam Pemilu 2014.cari  Demokrat tidak akan tahan seperti PDIP menjadi pihak oposisi dalam pemerintahannya, maka mengambil strategi mencari keuntungan dan kesempatan dengan adanya konflik pihak Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih , ujar Aria Bima.
Aria Bima juga menegaskan, adanya alasan putusnya komunikasi saat vooting UU Pilkadaa sangat tidak masuk diakal, Adanya Mendagri Gemawan Fauzi. Edhie Baskoro Anak SBY, dan Nurhayati selaku Ketua Fraksi sudah mewakili SBY dalam sidang Paripurna Jumat lalu (26/9/2014), ujar Aria.
Perilaku Demokrat ini menyebabkan timbulnya kekuatan baru di Parlemen yakni Koalisi Prabowo dan SBY dengan menguasai DPR dan MPR untuk melakukan perubahan demi kepentingan golongan. -JWB- (4 Oktober 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun