Mohon tunggu...
I-Sis
I-Sis Mohon Tunggu... -

Saatnya Buka Mata dan Buka Telinga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menkop UKM Puspayoga Bersama Made Tangkas Canangkan Mobrax Siap Menjadi Saingan dengan Proton di Indonesia

21 Februari 2015   09:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:47 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warta - Diresmikannya Proton sebagai Mobil Nasional kerjasama antar negara Indonesia dengan Negara Malaysia oleh Presiden Jokowidodo waktu lalu membuat para pelaku industri otomotif Indonesia kebakaran jenggot.


Para pelaku Industri otomotif Indonesia telah mengetahui bahwa "Proton" yang merupakan kerjasama antara Perusahaan Malaysia Proton Holding Bhd dengan Perusahaan di Indonesia milik Mantan Kepala BIN Hendropriyono merupakan suatu produk otomotif yang gagal dan sangat tidak laku di pasaran otomotif.
Sehubungan dengan permasalahan ini, pada akhir tahun 2014 Menteri Koperasi dan UKM , A.A Ngurah Puspayoga, S.E bersama Direktur Utama PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Ir. Made Dana M. Tangas telah melakukan pertemuan di kantor kementerian Koperasi dan UKM Jakarta guna membahas mengenai produksi Mobil Rakyat (Mobil Pedesaan) dengan Label "MOBRAX".
MOBRAX ini adalah suatu konsep produksi Memobil rakyat khusus masyarakat pedesaan guna peningkatan swasembada pangan. "Konsep MOBRAX ini sangat sejalur dengan titik berat program dari Presiden Jokowidodo terkait masalah pangan, ujar Puspayoga.
Pertemuan antara Puspayoga dan Made Tangkas ini dijembatani oleh pihak relawan Jokowidodo "Pos Raya" DPC wilayah Bogor. Hasil pertemuan tersebut , Menteri Koperasi dan UKM , Puspayoga berjanji akan segera menindaklanjuti ke pemerintahan khususnya Presiden Jokowidodo dan pihak kementerian terkait.
MOBRAX ini khusus dirancang untuk masyarakat pedesaaan dengan bentuk body yang dominan berjenis mobil pick up (bak terbuka), karena dibuatnya mobrax ini lebih dikhususkan untuk pengangkutan barang barang hasil panen berupa bahan pangan. Dengan adanya MOBRAX ini nantinya dapat menurunkan harga harga barang pangan di pasaran karena dapat menekan ongkis kirim hasil panen pangan ke tempat supllier barang pangan di pasar pasar tradisional. Sehingga menurut konep dasar MOBRAX ini dapat memangkas satu pelaku yang terlibat dalam pemasaran hasi hasil pangan dari pusat lahan hingga ke pihak penjual dengan kata lain pihak pemilik lahan (penghasil bahan pangan ) dapat melakukan transaksi langsung dengan pihak para penjual.
"Semoga dengan terwujudnya MOBRAX dapat bersaing dengan Proton yang telah ditetapkan sebagai Mobil Nasional Indonesia oleh Presiden Jokowidodo", ujar Puspayoga.
Terkait dengan hal tersut, Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga berkeinginan untuk mengajukan jadwal ke Presiden Jokowidodo untuk melakukan presentasi mengenai beberapa hal tentang produksi mobil MOBRAX ini yang langsung dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Made Tangkas selaku Direktur Utama PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.
MOBRAX ini tidak harus dibiayai oleh negara,namun dari pihak tim kami adanya pengakuan yang sama dari pemerintahan khususnya Presiden Jokowidodo sama seperti halnya adanya pengakuan terhadap Proton. Karena dalam produksinya nanti kita akan menggandeng beberapa investor dan vendor vendor lainnya baik lokal maupun international, sehingga MOBRAX ini dapat dilakukan produksi secara utuh di Indonesia sendiri, ujar Made Tangkas.
Di Indonesia banyak para pakar industri otomotif yang mampu menciptakan suatu produk otomotif khususnya mobil yang mempunyai kualitas jaluh lebih baik dari kualitas Proton saat ini, tegas Made Tangkas. -jWB-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun