Mohon tunggu...
B_b Esku
B_b Esku Mohon Tunggu... -

Aku berhak memilih namaku sendiri; aku senang dipanggil dengan nama ini; B_b -aku bebaskan anda! bagaimana membacanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layar (Tanpa) Kaca

19 Juli 2010   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:46 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ingin istirahat dari hal cinta dan seterusnya ..., namun, kenapa Kamu masih mengisinya, kenapa, kenapa, kena apa (aku ini)? Ahh! aku tersindir juga kenyata Kalaulah aku ini orang yang jujur, 'kan 'ku ketuk setiap rumah kukuatkan lengan kusabarkan dudukku kulebarkan dada kuangkat kau sampai mukaku. Kuluruskan bibirmu-bibirku suara parau merangkak rangkul, suaraku menerobos mulutmu kamu kunyah-telan, 'kukatakan, "aku ini laki-laki laki laki yang nyata, kau bisa uji, saat aku sedang berdiri. Aku tak biasa menangis pada kamar, pada malam, pada apa aku benturkan. di bumi kepalaku sendiri di atas Kamu pun sendirian. Masing-masingnya telah diliput, kamu bisa menyaksikannya di layar tanpa kaca." Nah! Sedikit-sedikit kita sudah mulai saling membagikan kesepian masing-masing. 7 Juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun