Mohon tunggu...
Revi Tria Meidyastuti
Revi Tria Meidyastuti Mohon Tunggu... -

Mahasiswi. Penggemar Chibi Maruko Chan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Popularitas Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

4 November 2017   12:08 Diperbarui: 4 November 2017   13:04 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bahasa merupakan alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama Bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.

Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa' bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. 

Bahasa Indonesia memang sudah tidak asing lagi untuk warga indonesia, namun banyak juga warga negara lain yang sudah mengenal bahasa indonesia. bahasa indonesia pertama kali diresmikan setelah proklamasi republik indonesia tepatnya satu hari sesudah proklamasi dilangsungkan saat itu.

Di era globalisasi ini kedudukan bahasa indonesia semakin terkikis. Mengapa demikian, karena dapat kita lihat bagaimana penggunaan bahasa oleh muda-mudi saat ini. Sering kita dengar orang berdalih bahwa berbahasa itu yang terpenting adalah lawan berbicara dapat memahami informasi yang kita sampaikan, dan tidak harus menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana yang diatur dalam kamus besar bahasa Indonesia. 

Salah satu contoh terancamnya bahasa Indonesia adalah saat kunjungan negara asing ke Indonesia. Kita malah menanggapi mereka dengan bahasa Inggris bahkan dengan penerjemah. Padahal di beberapa negara seperti Australia, Bahasa Indonesia digunakan sebagai salah satu mata kuliah di salah satu universitas di sana. Bahkan beberapa musisi luar negeri lagunya menggunakan bahasa Indonesia, seperti David Bowie, The Secret, Arrington de Dionyso, Fransoa, dan ada yang sangat popular yaitu J2O. Kekaguman J2O terhadap Indomie yang kemudian mengarang lagu dan merilis video tentang mi instan yang diselipkan Bahasa Indonesia juga.

Sebaiknya, kita sebagai rakyat Indonesia wajib mengenalkan bahasa kita ke warga negara asing, bukan malah kita yang mempelajari bahasa mereka. Bahasa bisa dianggap sebagai "cerminan zamannya". Artinya, bahasa itu dalam suatu masa tertentu mewadahi apa yang terjadi dalam masyarakat. Oleh karena itu jika kita tidak ingin kehilangan identitas dan jati diri bangsa kita, hendaknya kita mulai menjaganya dari sekarang, tentunya dengan menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar yang telah ditetapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun