Malang, 20 November 2024 - Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang melakukan observasi ke Sanggar Seni Sapu Jagad Nadhlatus Tsaqofah Nusantara yang bertempat di daerah Singosari, Malang.
Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganageraan yang beranggotakan 4 orang dengan anggota kelompok sebagai berikut : Alfiyatur Rosidah, Fiki Elma Liana, Revina Azzahra Fatin dan Yeni Rahmawati dengan Dosen Pembimbing Prof. Dr. Sri Untari, M.Si. Kami melakukan dialog interaktif dengan Bapak Yul Ardiantono atau yang dikenal dengan Ki Ardhi Poerbo Antono selaku pendiri Sanggar Seni Sapu Jagad Nadhlatus Tsaqofah Nusantara. Sanggar ini merupakan sebuah organisasi yang berfokus pada dakwah islam berbasis kebudayaan.
Sanggar Seni Sapu Jagad ini didirikan agar dapat mewadahi adanya aktifitas serta adanya kreatifitas dalam kesenian tradisional khususnya pada seni pedalangan, tari, teater dan karawitan. Melalui pendekatan berbasis seni budaya, sanggar ini juga mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitasnya, menciptakan sinergi antara tradisi lokal dan nilai-nilai universal.
Sanggar Seni Sapu Jagad juga berfungsi sebagai benteng pertahanan kesenian tradisional dari sebuah budaya kapitalis barat. Sanggar Seni Sapu Jagad membagi kegiatannya dalam tiga aspek, yakni Aspek Birokrasi, Aspek Sosial, Aspek Religi. Dalam hal ini Dalam konteks ini islam hadir dengan semangat Rahmatan lil Alamin yaitu memberikan ruang bagi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.Â
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya agama berperan sebagai jembatan untuk mewadahi kemampuan yang mendalam untuk dijadikan badan dalam pembangunan spiritual. Selain itu, agama berperan untuk mengurangi potensi disintegrasi di dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H