Menurut UU No 23 Tahun 2003 mengenai SISDIKNAS, Pendidikan merupakan suatu usaha sadar atau terencana dalam mewujudkan keadaan atau suasana pembelajaran atau belajar agar peserta didik dapat aktif dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri agar memiliki kekuatan spiritual dalam pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam bermasyarakat, bangsa dan negara. Bisa di ketahui pendidikan merupakan pondasi atau komponen yang sangat penting dalam sebuah negara, karena hal itu dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia atau SDM yang dimiliki neraga tersebut. Dengan pendidikan yang berkualitas maka diharapkan bisa membawa pengaruh terhadap kemajuan suatu bangsa.
Seiring dengan perkembangan zaman maka tantangan dalam dunia pendidikan akan terus ada dan berkembang. Maka sistem pendidikan juga harus diperbaharui agar para peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan di zamannya. Tuntutan pendidikan di zaman diera globalisasi atau digital ini adalah, bagaimana sekolah bisa mencetak lulusan yang berkualitas sehingga dapat mehadapi tantangan dimasa mendatang. Kunci sukses untuk dunia pendidikan dalam menghadapi tantangan pendidikan dimasa era digitalisasi ini yaitu pendidikan dengan proses pembelajaran yang interdisiplin dan holistik; mampu menyelesaikan dan beradaptasi dengan berbagai permasalahan; proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik, partisipatif, dan interaktif; berbasis penelitian dan berorientasi kerja; serta koheren, progresif, dan bercermin pada lingkungan yang bisa dicapai dengan melakukan pembelajaran berbasis TIK.
Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi merupakan proses pembelajaran yang umumnya / biasanya dilaksanakan dengan memanfaatkan alat TIK / IT dalam proses pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan sebuah penggunaan teknologi brupa peralatan komputer, handphone/ gadjet dan alat elektronik untuk mengolah dan mentarnsfer sebagai informasi dalam bentuk digital kepada pengguna. Proses pembelajaran ini dapat dijalankan apabila pendidik mempunyai kompetensi TIK dan dapat memanfaatkan TIK sebagai sarana pembelajaran. Bukan guru atau tenaga pendidik saja, peserta didik juga diharapkan bisa mempunyai skill/keterampilan dalam menentukan tujuan belajar sendiri (self-directed learning), memanfaatkan TIK (using ICT), mengkonstruksi pengetahuan (knowledge construction), komunikasi (communication), , dan kolaborasi (collaboration),penyelesaian masalah dan inovasi (problem solving dan innovation). Dengan adanya skill /keterampilan itu diharapkan peserta didik bisa mengintegrasian TIK/ IT dalam kegiatan proses pembelajaran. Dalam bidang pendidikan, sebenarnya peran/ manfaat TIK adalah sebagai alat untuk memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan atau disebut dengan istilah “enabler”.
Beberapa manfaat dari tekoologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan dikutip dari laman Sumber Belajar Kemendikbud:
- Mudah dan cepat memperoleh dan mengakses informasi untuk tujuan pendidikan
- Memudahkan dalam pembelajaran E-Learning dalam proses pembelajaran
- Materi pelajaran dapat dibuat lebih menarik dan interaktif.
- Memudahkan bagi pelajar dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi
- Adanya perpustakan digital yang mudah diakses.
Ada beberapa manfaat Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) yang bisa dirasakan di sekolah diantaranya:
- Siswa dapat mengakses berbagai macam konten belajar.
Apabila disekolah terdapat akses internet, maka dengan adanya komputer , laptop atau gadjet bisa membantu dan berbagai platform atau aplikasi belajar yang tersedia. Sehingga dengan adanya TIK di sekolah dapat membantu peserta didik mengerjakan tugas sekolah dengan mencari bahan belajar dari internet.
- Pembelajaran di kelas jadi lebih menarik
Pada zaman kolonial atau sebelum era digitalisasi membelajaram sering atau selalu menggunakan buku dan kertas. Diera digitalisasi / zaman TIK sekarang ini guru/ pendidik bisa pemanfaatan/ menggunakan multimedia pada proses pembelajaran. Guru diharuskan lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran kepada peserta didiknya. Pembelajaran menggunakan media/ alat TIK dapat menghindari kejenuhan pada siswa sehingga proses pembelajaran bisa lebih menarik dan bervariasi.
- Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam penggunaan teknologi
Dengan penggunaan teknologi / IT secara terus menerus atau rutin bisa membantu siswa dalam mengembangkan skill/ keterampilan It/ teknologi yang dimilikinya pada era digitalisasi sekarang ini.
- Administrasi pembelajaran lebih efisien
Pengunaan teknologi /IT dapat mempermudah dalam pengolahan administrasi pembelajaran di sekolah. Misalnya saja ketika masa pandemi covid-19 yang lalu. Proses pembelajaran di lakukan secara daring/ online. Itu semua adalah bentuk pemanfaatan dari TIK dalam pendidkan.
- Dapat meminimalisir penggunakan kertas.
Khususnya di SMAN 1 Sebatik, penggunaan kertas sudah boleh dikatakan sedikit. Para guru umumnya menggunakan gadjet atau komputer dalam memberikan tugas atau latihan sehingga bisa mengurangi/ meminimalisir penggunaan kertas. Dan juga pada saat pelaksanaan ujian sekolah atau Penilaian Tengah Semester, atau Akhir Sementer tidak lagi penggunakan kertas. SMAN 1 Sebatik sudah menggunakan/ memanfaatkan alat TIK atau handphone (HP) dalam pelaksanaan ujiannya sehingga kertas yang biasanya banyak digunakan untuk mencetak soal-soal ujian sekarang sudah diminimalisir. Dengan mengurangi/ pembatasai pemakaian kertas, maka diharapkan terciptanya lingkungan hijau atau go green. Ini juga dapat mengajarkan kepada siswa betapa pentingnya keberlanjutan lingkungan dan menuju cara hidup yang ramah lingkungan.
- Memudahkan bagi guru dalam pembelajaran bisa menyesuaikan dengan gaya bejalar siswa yang berbeda-beda
Dikurikukum merdeka guru yang bertugas sebagai fasilitaor di kelas harus memahami gaya belajar siswanya. Gaya belajar siswa tersebut terbagi mejnjadi 3 yaitu: visual, auditori dan kinestetik. Jadi dengan adanya alat TIK guru bisa membuat media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut. Misalnya visual guru bisa memberikan berupa video-video pembelajaran, begitu juga dengan gaya belajar kinestetik dan audtori. .
- Mengasah bakat siswa di bidang IT