Mohon tunggu...
#hbro
#hbro Mohon Tunggu... penyelia -

i love sharing and blogging

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Harga BBM Subsidi Naik Jadi Rp 10.000 ?

10 September 2014   00:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dengan melihat banyaknya masyarakat yang membeli mobil kelas menengah seperti Avanza, Xenia, Livina, Ertiga, Spin, dan Mobilio dapat dikatakan bahwa taraf hidup mereka semakin baik. Contohnya, mereka berani beli mobil yang berarti pendapatan mereka sudah cukup untuk kebutuhan sehari dan ada sisa penghasilan untuk membeli  mobil dengan cash/kredit.  Artinya mereka juga sudah siap dengan biaya operasional kendaraan salah satunya adalah membeli sparepart dan konsumsi BBM.

Oleh karena itu, bagaimana jika subsidi BBM dicabut? Hasil keputusan DPR ataukah ulah pemerintah semata? Hingga akhirnya harga bensin premium menjadi Rp 10.000, solar Rp 8.000, pertamax Rp 11.000, dan pertamax plus Rp 12.500. Idealkah? Sementara, memberikan kompensasi kepada petani dan nelayan tetap sulit dilaksanakan karena mungkin tidak punya data yang valid tentang siapa yang benar-benar berprofesi sebagai petani dan siapa-siapa yang benar-benar seorang nelayan.

Sementara, kebijakan pembatasan pemakaian BBM bukanlah opsi yang tepat karena mengurangi sebesar-besarnya hak rakyat untuk beraktifitas. Yang perlu dibatasi adalah jumlah penggunaan kendaraan pribadi yang boros minum BBM padahal hanya dikendarai 1 orang.

Sementara, jumlah produksi kendaraan yang dibuat oleh perusahaan produsen mobil/motor tidak perlu dibatasi karena itu hak mereka mencari provit. Yang perlu dibatasi adalah keluarnya varian/tipe dari mobil /motor yang se-jenis. Tidak usahlah mobil dengan model dan CC sama lalu dikeluarkan tipe terendah sampai tertinggi/termewah seperti Avanza tipe S, tipe G, veloz, TRD Sportivo. Cukup produksi  Avanza mesin 1300 cc atau 1500 cc dengan pilihan transmisi manual dan auto-matic misalnya. Hal ini tujuannya memang untuk membatasi pilihan membeli mobil, karena disini bermaksud mendidik agar kenginan membeli memang disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, bukan untuk hasrat dan fashion dengan hambur-hambur BBM walaupun mereka sangat mampu untuk membelinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun