Mohon tunggu...
Review Film
Review Film Mohon Tunggu... -

Mengulas film, sineas, budaya, dan berbagai kabar sosial, politik, budaya dari dalam dan luar negeri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menpora Buka Festival Film Internasional

15 Juni 2015   20:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dewan Kreatif Rakyat (DKR) bekerjasama dengan Kemenpora melaksanakan malam penganugerahan festival film internasional dengan mengangkat tema lingkungan hidup, kesehatan dan kebudayaan dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Festival film yang dikenal dengan nama International Film Festival for Environtment, Health and Culture (IFFEHC) ini bekerjasama dengan International Film Festival for Family, Public Service, Drugs Abuse dan Traffickking  (IFADAT), Asia Pacific International Filmmakers Festival & Awards (APIFA) dan World Film Awards (WFA).

Menurut founder and director festival Damien Dematra, ada 657 film dari 60 negara yang bersaing untuk meraih film terbaik dalam festival-festival ini. 64 di antaranya telah dipilih untuk ditayangkan selama festival yang berlangsung dari tanggal 4 hingga 19 juni 2015. 45 sineas mancanegara hadir dalam malam penganugerahan ini. Dalam festival tahun ini diberikan penghargaan khusus Asia Pacific Special Jury Award kepada artis legendaris Hollywood peraih piala Oscar, Philip Seymour Hoffman, yang belum lama ini telah berpulang, lewat film One Armed Man yang diproduksinya. Pihak festival juga memberikan penghargaan khusus International Special Jury Award pada Leonardo DiCaprio untuk dedikasinya dalam bidang lingkungan hidup. Seharusnya beliau akan hadir dan menerima langsung penghargaan tersebut, namun karena di saat yang bersamaan ia akan menerima penghargaan Lingkungan Hidup di California, maka kehadirannya di Indonesia ditunda ke waktu lain.

Bersamaan dengan pelaksanaan festival ini, Kemenpora dan DKR juga mengadakan pelatihan nasional untuk pemuda Indonesia menjadi sineas yang diikuti oleh 120 pemuda dari seluruh Indonesia. Menurut Penasehat DKR Lily Wahid, pelatihan ini adalah bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk melahirkan 5000 sineas muda dalm kurun waktu 1 tahun ke depan.

Dalam acara yang dibuka oleh Menpora Imam Nahrawi tersebut, diumumkan film terbaik festival IFFEHC yaitu film Belitter asal Singapura karya sutradara Mathankumaran, dan untuk WFA dipilih Film Typisch Lang Lang karya sutradara asal Belanda, Marc Pos, yang bercerita tentang kehidupan keseharian Lang Lang, seorang pianis terkenal. Pada festival APIFA, film Touch asal Australia yang disutradarai oleh Christopher Houghton berhasil memenangkan film terbaik. Sebelumnya, Touch telah tayang di Cannes Cinephiles 2015; sedangkan film Ryan karya sutradara Holly Dorff, terpilih sebagai film terbaik festival IFADAT. Film ini pada Mei lalu telah ditayangkan di Cannes Short Corner.

Menurut Sekjen DKR, Dedeh Kurniasih, film-film bertema sosial ini memang sengaja diangkat oleh festival-festival ini untuk membantu Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan lewat perayaan hari-hari internasional mereka, seperti hari Keluarga, hari Lingkungan Hidup, hari anti narkoba dan traffiking, hari Kesehatan, hari Kebudayaan, dll.

Film-film ini akan diputar di 3 tempat, yaitu di Pusat Kebudayaan Rusia, Wisma Menpora, dan Ballroom Hotel Menara Peninsula. Pemutaran untuk umum akan dilakukan di Pusat Kebudayaan Rusia dari tanggal 15-19 Juni tanpa dipungut biaya. Banyak dari film-film ini merupakan pemenang di festival-festival besar seperti Cannes, SXSW, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun