Mohon tunggu...
Rahmat Rusdianto
Rahmat Rusdianto Mohon Tunggu... -

I love technology, follow my blog http://review-newgadget.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknologi Pencegah Hujan di SEA Games XXVI

28 Oktober 2011   09:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:23 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), banyak sekali kecanggihan dan perubahan yang bisa kita rasakan manfaatnya. Perkembangan teknologi tersebut kian diupayakan untuk membantu kegiatan kita sehari-hari. Tak ubahnya seperti pesawat sederhana yang membantu kita dalam melakukan pekerjaan berat menjadi ringan. Rupanya di dalam ajang olahraga bergengsi seperti SEA Games juga turut menggunakan teknologi loh… Teknologi yang digunakan di SEA Games ada beberapa, misalnya adalah teknologi pencatat waktu dan teknologi pencegah hujan. Kalau teknologi pencatat waktu masih bisa kita imajinasikan secara logis cara kerjanya, nah yang membuat saya penasaran dan heran adalah dengan cara kerja teknologi pencegah hujan ini, yang akan digunakan agar tidak terjadi hujan ketika SEA Games XXVI berlangsung di Palembang. Rupanya teknologi pencegah hujan ini adalah tugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Cara kerjanya ternyata adalah menggunakan 3 buah pesawat, yaitu 2 buah pesawat Casa 212 dan 1 buah pesawat Cesna. Sebenarnya pencegahan hujan dilakukan dengan menggeser awan dan mencegah awan yang berpotensi menimbulkan hujan dengan menaburkan bahan higroskopis kurang dari micron ke dalam sistem awan yang baru muncul. Pesawat Casa 212 Pesawat Cesna Awan yang baru muncul tersebut biasanya tersusun atas 100 butir air persentimeter kubik dengan ukuran masing-masing 10 mikron. Ketika ada tambahan uap air, awan akan tumbuh menjadi awan hujan sehingga ukurannya menjadi lebih besar. Disini peran BPPT tersebut, yaitu dengan membuat awan agar tetap stabil. Seandainya cara ini kurang efektif dan awan masih berkembang menimbulkan potensi awan hujan, maka cara lainnya adalah dengan jumping process atau metode proses lompatan. Cara kerja metode ini adalah memaksa awan segera menjadi hujan supaya tidak terlalu besar dan hujannya nggak deras. Kebalikan dari cara yang pertama, yaitu dengan menaburkan bahan higroskopis berukuran lebih dari 30 mikron. Teknologi pencegah hujan menggunakan Doppler weather mobile radar untuk mendeteksi pertumbuhan dan pergerakan awan dan ditambah dengan pesawat versi rain making yang memiliki GPS serta mampu membawa bahan semai berdasarkan target. Kemudian peralatan canggih lainnya, seperti Automatic Weather Station, pemeriksa suhu dan iklim dan lainnya. Satu hal yang saya ingin tanya? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk semua teknologi pencegah hujan ini ya? Sumber : http://review-newgadget.blogspot.com/2011/10/teknologi-pencegah-hujan-di-sea-games.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun