Mohon tunggu...
Rahmat Rusdianto
Rahmat Rusdianto Mohon Tunggu... -

I love technology, follow my blog http://review-newgadget.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika "Tinju" di "Robot" kan

2 November 2011   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:09 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

BLOG : http://review-newgadget.blogspot.com/2011/11/memetik-hikmah-dari-film-real-steel.html Kemarin saya diajakin sama teman saya untuk menonton film baru yang ada di Plaza Senayan XXI. Kemudian pas kita kesana, ternyata lagi ada film terbaru yang berjudul Real Steel, keliatannya seperti film Iron Man, tapi ternyata hanya mirip dan kisahnya beda sekali. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp 25.000 per orang, kami berdua akhirnya memutuskan untuk menonton film tersebut. Dalam film Real Steel ada hikmah yang bisa saya petik, yaitu tentang semangat dan kepercayaan diri yang tinggi. Kisah tentang semangat seorang pria yang menjadi ayah untuk bertahan hidup dan menafkahi anaknya. Walaupun sempat hilang semangat, sang ayah tetap berusaha untuk bangkit. Menjadi ayah sebagai seorang kepala keluarga memang bukanlah hal mudah, namun rintangan dan masalah harus dihadapi guna kehidupan keluarganya. Rupanya itulah yang dialami oleh Charlie Kenton, seorang petinju yang menggunakan robot. Memang dalam film tersebut, petinju menggunakan robot yang bisa digerakkan dari jauh atau dari luar ring. Sayangnya dalam sebuah pertarungan, Charlie harus berhenti karena kalah dan kehilangan robotnya. Berhenti dari petinju, maka Charlie memutuskan untuk menjadi seorang promotor. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitupun anak pasti akan memiliki sifat seperti orangtuanya. Max, anak Charlie, berkeinginan agar ayahnya kembali bertahan di dunia tinju. Kemudian Max mencari robot usang yang udah nggak terpakai dan udah terbuang, karena biasanya robot yang kalah bertanding langsung dibuang aja. Akhirnya Max menemukan robot bekas tersebut tanpa sepengetahuan ayahnya. Robot yang ditemukan Max sangatlah kotor dan berantakan, perlahan-lahan Max membersihkan dan memperbaikinya dengan penuh semangat, hingga akhirnya robot tersebut bisa terpakai dan digunakan kembali. Max kemudian memperlihatkannya kepada ayahnya, Charlie. Charlie yang mantan petinju itu akhirnya mengajarkan teknik bertinju kepada Max. Max pun belajar dan memutuskan untuk mengikuti pertandingan tinju robot. Max yang masih pemula tampaknya kurang menguasai tinju dan karena itu sekarang Charlie yang akan bertanding. Charlie yang masih memiliki bakat dan keahlian bertinjunya pun mampu menguasai arena perlahan demi perlahan, hasilnya Charlie dan anaknya mendapatkan penghasilan yang lumayan dari bertanding tinju robot ini. Akhirnya hubungan antara anak dan ayahnya tersebut semakin dekat dan erat, berbagai macam pertandingan telah mereka berdua jalani. Semangat dan pantang menyerah membuat ayah dan anak ini dapat menjalani kehidupan mereka secara penuh. Betapa pentingnya makna semangat dan kepercayaan diri, jangan pernah menyerah dalam menghadapi segala masalah apapun. Ketika kita jatuh, bangkitlah segera, jangan terlena dengan jatuh tersebut. Semoga kita semua bisa menerapkan sikap seperti itu ya… BLOG : http://review-newgadget.blogspot.com/2011/11/memetik-hikmah-dari-film-real-steel.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun